KTT APEC, Prabowo sebut AI atasi kemiskinan, capai swasembada pangan

17 hours ago 3

Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Prabowo Subianto menyatakan pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) dan teknologi tinggi menjadi kunci bagi Indonesia dalam mempercepat pengentasan kemiskinan, serta mencapai swasembada pangan.

Hal itu disampaikan Presiden Prabowo dalam APEC Economic Leaders’ Meeting (AELM) sesi ke-2 di Hwabaek International Convention Centre (HICO), Gyeongju, Korea Selatan, Sabtu.

"Seperti yang kita ketahui, kita sedang memasuki era baru yang ditandai oleh kemajuan teknologi tinggi, khususnya kecerdasan buatan (AI). Kita juga memahami bahwa kita harus menghadapi tantangan yang dibawa oleh perubahan demografi," kata Presiden.

Dalam konteks Indonesia, Presiden Prabowo menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen untuk menuntaskan kemiskinan dan kelaparan dengan langkah cepat dan terukur.

Presiden menilai kedua hal tersebut sebagai tugas paling mendesak dalam pembangunan nasional.

"Inilah sebabnya mengapa tugas paling mendesak bagi Indonesia dan hal yang terus kami sampaikan kepada para mitra ekonomi kami adalah untuk mengatasi kemiskinan dan kelaparan sesegera mungkin. Kami sedang memusatkan seluruh upaya untuk hal ini. Karena itu, kami percaya bahwa kami dapat memperoleh manfaat besar dari penggunaan kecerdasan buatan," kata Presiden.

Baca juga: RI ulas topik AI beretika hingga digitalisasi UMKM di KTT APEC 2025

Selain itu, Prabowo menjelaskan bahwa Indonesia kini mulai memetik hasil nyata dari penerapan kecerdasan buatan di sektor pertanian.

Menurut Presiden, teknologi modern memungkinkan peningkatan produktivitas pangan nasional hingga mencapai swasembada beras dan jagung.

"Target awal kami adalah mencapai swasembada dalam empat tahun, tetapi dengan penggunaan teknologi tinggi, pertanian presisi, dan kecerdasan buatan kami telah berhasil meningkatkan produksi hingga mencapai tingkat tertinggi dalam sejarah Indonesia semenjak kemerdekaannya," kata Presiden.

Adapun Presiden Prabowo menghadiri KTT APEC 2025 di Gyeongju pada 31 Oktober–1 November, didampingi oleh Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Investasi sekaligus CEO Danantara Rosan Perkasa Roeslani, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

Baca juga: Indonesia perlu dorong investasi hijau dan digital di KTT APEC 2025

Baca juga: RI dorong kerja sama APEC wujudkan inovasi digital inklusif di kawasan

Baca juga: APEC dorong kolaborasi digital dan ketahanan rantai pasok

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |