Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali memastikan KRI Prabu Siliwangi 321 akan datang ke Indonesia pada awal 2026 mendatang.
"Tanggal 17 Desember delivery (dikirim dari Italia) kemungkinan awal Januari 2026 sudah bisa memperkuat jajaran armada," kata Ali dalam jumpa pers usai menyambut KRI Brawijaya 320 di dermaga 107, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin.
Untuk diketahui, KRI Prabu Siliwangi merupakan kapal patroli lepas pantai yang memiliki banyak kesamaan dengan KRI Brawijaya 320. Sama seperti KRI Brawijaya 320, KRI Prabu Siliwangi 321 ini sama sama dibuat oleh pabrikan kapal asal Italia, Ficantieri.
Ali melanjutkan, pihaknya akan mengirimkan beberapa awak TNI AL ke Italia pada Oktober, tahun ini. Setelah para awak mempelajari cara pengoperasian kapal, para awak akan membawa kapal tersebut ke Jakarta.
Ali belum bisa menjelaskan di mana wilayah patroli yang akan menjadi tugas KRI Prabu Siliwangi 321. Namun demikian, tidak menutup kemungkinan KRI Prabu Siliwangi 321 akan mengikuti jejak KRI Brawijaya 320 bertugas di wilayah Koarmada II.
Untuk diketahui, KRI 320 memiliki panjang 143 m dan kecepatan maksimal 32 knot. Kapal yang dapat menampung 171 awak ini merupakan kapal fregat yang memiliki kemampuan peperangan anti udara atau anti air warfare (AAW) dengan desain yang menitikberatkan fleksibilitas, modularitas dan skalabilitas desain kapal.
Kemampuan itu memungkinkan kapal dikonfigurasi untuk memenuhi persyaratan teknis dan peran operasional untuk Angkatan Laut modern.
Selain itu, KRI Brawijaya 320 juga dilengkapi sistem navigasi modern dan combat system terintegrasi untuk kontrol mencakup combat management system (CMS), sensor, senjata, komunikasi dan navigasi sistem yang terhubung melalui jaringan kecepatan data tinggi.
Baca juga: Menhan minta KRI Brawijaya 320 berperan jaga sumber daya laut RI
Baca juga: KSAL pastikan KRI Brawijaya 320 tampil di perayaan HUT TNI
Baca juga: KRI Brawijaya 320 jalani latihan sebelum bersandar di Surabaya
Pewarta: Walda Marison
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.