Jakarta (ANTARA) - Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Provinsi DKI Jakarta, Hasudungan A. Sidabalok menyebut kualitas daging kurban dipengaruhi salah satunya kondisi kesejahteraan hewan sebelum dipotong.
"Kualitas daging sangat dipengaruhi kondisi sebelum dipotong, perlakuan ketika akan dipotong, pada saat pemotongan, bahkan setelah pemotongan sangat mempengaruhi kualitas daging yang akan dikonsumsi," ujar dia dalam acara bertema "Berkurban Aman, Sehat, dan Menentramkan" yang diadakan Dinas KPKP DKI Jakarta di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Pedagang diingatkan untuk karantina hewan kurban yang sakit
Hasudungan mengatakan semakin baik kualitas daging, maka daya simpan juga akan semakin lama, dan rasanya juga akan semakin enak atau semakin baik.
Adapun terkait kesejahteraan hewan yang harus diperhatikan, ini mencakup lima hal yakni bebas dari lapar dan haus, bebas rasa tidak nyaman, bebas rasa sakit dan penyakit, bebas mengekspresikan perilaku normal, dan bebas dari stres dan tertekan.
Baca juga: Jakut salurkan hewan kurban dari pihak swasta kepada warga
Hasudungan juga mengingatkan masyarakat untuk menjaga higiene dan sanitasi lingkungan di tempat menyimpan dan memotong hewan kurban.
Penerapan higiene dan sanitasi yang baik juga diharuskan saat pemotongan dan setelah pemotongan termasuk penanganan daging.
"Karena perkembangan kuman apabila tidak melaksanakan higiene-sanitasi juga akan semakin cepat. Dan selalu ada monitoring dari laboratorium kesmavet (Kesehatan Masyarakat Veteriner)," kata Hasudungan.
Dia mengatakan semakin baik penerapan higiene-sanitasi, maka temuan kuman juga akan semakin kecil.
Baca juga: Daging kurban dari hewan yang berpenyakit harus dimusnahkan
Aspek lain yang juga perlu diperhatikan yakni kehalalan. Tahun ini, Dinas KPKP DKI Jakarta sudah melatih sebanyak 60 juru sembelih halal dan dengan demikian tercatat sudah 300 juru sembelih halal yang ikut serta dalam pelatihan.
Adapun Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus memastikan hewan kurban di Jakarta bebas dari penyakit termasuk penyakit mulut dan kuku (PMK).
Karena itu, pemeriksaan hewan kurban di berbagai lokasi. Tahun lalu, Pemprov DKI melalui Dinas KPKP memeriksa total di sebanyak 4.900 lokasi. Tahun ini, jumlah lokasi yang diperiksa kemungkinan masih sama.
Baca juga: Jaktim ingatkan warga beli hewan kurban yang sudah diperiksa petugas
"Pelaksanaan Idul Adha juga kita selalu waspada dengan adanya penyakit mulut dan kuku. Kami selalu berusaha agar penyakit menular strategis ini bisa kita kendalikan, agar kualitas daging yang dibagikan ke masyarakat lebih baik," kata Hasudungan.
Dia kembali mengingatkan agar pelaksanaan pemotongan hewan kurban harus dilaksanakan secara benar dan baik. Baik itu secara syariat Islam maupun secara higiene dan sanitasi.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2025