Jakarta (ANTARA) - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mendorong setiap anak Indonesia agar berani menyuarakan pendapatnya guna menghadirkan beragam kebijakan pembangunan yang ramah anak.
"Pendapat jangan hanya di atas kertas dan di bawah tempat tidur. Sekarang jangan hanya di status. Partisipasi bermakna bisa terwujud kalau kita bersuara," kata Ketua KPAI Ai Maryati dalam dialog dengan perwakilan Forum Anak dampingan Wahana Visi Indonesia (WVI) di Jakarta, Kamis.
Hal tersebut disampaikan Ai sekaligus untuk menanggapi keluhan anak-anak dalam forum itu terkait ketakutan mereka dalam menyuarakan pendapat karena takut diabaikan.
Selain mendorong anak-anak Indonesia untuk berani berpendapat, Ai juga mengingatkan mengenai pentingnya bagi setiap anak untuk mengenyam pendidikan setinggi mungkin. Ia mengatakan saat ini negara pun telah hadir untuk memastikan setiap anak mendapatkan hak mengenyam pendidikan melalui keberadaan Sekolah Rakyat.
Baca juga: KemenPPPA sebut keluarga berperan penting jadikan anak berani bersuara
Dengan demikian, menurut Ai, kesempatan tersebut harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Ia lalu menyampaikan pendidikan memiliki sejumlah manfaat, seperti dapat mengubah cara berpikir manusia menjadi lebih baik, bahkan mampu mengubah nasib atau meningkatkan kesejahteraan seseorang.
"Pendidikan mengubah cara berpikir kita, terutama nasib, perubahan sosial kita. Perubahan tingkat kesejahteraan pun diawali dari pendidikan," ucapnya.
Sebelumnya dalam kesempatan yang sama, Asisten Deputi Koordinasi Pelaksanaan Kebijakan Pemenuhan Hak Anak Wilayah I KemenPPPA Devy Nia Pradhika telah menyampaikan bahwa suara atau aspirasi setiap anak Indonesia bernilai penting untuk didengar, terutama oleh pemerintah dalam perumusan kebijakan terkait anak.
"Kami dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak percaya bahwa setiap anak itu punya hak. Hak untuk apa? Hak untuk didengar, hak untuk dihormati, hak untuk dilibatkan secara bermakna. Suara kalian ini menjadi pijakan bagi kami dalam merumuskan sebuah kebijakan," kata dia.
Baca juga: KemenPPPA: Suara anak bernilai penting dalam perumusan kebijakan
Baca juga: KPAI kecam orang tua yang lakukan kekerasan dan penelantaran anak
Devy pun menyampaikan suara atau aspirasi anak itu juga berperan penting dalam menjadikan Indonesia sebagai negara ramah anak.
"Ini semua juga memberikan nilai besar, tidak hanya untuk program anak isi, tetapi juga bagi arah kebijakan pemerintah ke depan untuk menjadikan Indonesia yang lebih ramah anak, inklusif, dan berkeadilan," ujarnya.
Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.