Jakarta (ANTARA) - Koordinator Komunitas Sant’Egidio Indonesia Erlip Vitarsa menyampaikan duka cita atas wafatnya Pemimpin Gereja Katolik Dunia Paus Fransiskus dan mengenang Paus sebagai tokoh agama yang tak pernah putus asa menyampaikan pesan-pesan damai.
"Beliau adalah tokoh agama yang tidak pernah putus asa untuk menyampaikan pesan-pesan damai. Walaupun mungkin banyak yang belum mau mendengarkan beliau, tapi beliau percaya damai itu penting bagi dunia kita ini," kata Erlip kepada ANTARA di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Inilah para calon pemimpin Gereja Katolik setelah Paus Fransiskus
Ia mengatakan bahwa Paus merupakan sosok yang selalu meyakini bahwa damai itu bernilai penting untuk kehidupan umat manusia di dunia.
Erlip menyampaikan hal berkesan baginya tentang sosok Paus. Pada masa COVID-19, kata dia, Paus mengatakan bahwa manusia berada di kapal yang sama, sehingga tidak bisa menyelamatkan dirinya sendiri, namun harus menggayuh kapal itu bersama-sama.
"Ini menunjukkan bahwa Paus merupakan tokoh yang memeluk banyak orang, tidak hanya kalangan tertentu," ucapnya.
Erlip menyampaikan mengenai kedekatan antara Paus dan Komunitas Sant’Egidio Indonesia. Menurut dia, Paus bagaikan ayah yang menuntun komunitas Katolik itu dalam menjalani perjalanan hidup.
Paus juga berpesan agar Komunitas Sant’Egidio Indonesia senantiasa berjalan di jalan doa, jalan orang miskin, dan jalan perdamaian.
"Inilah yang kami lanjutkan dari keinginan Paus," ujar dia.
Paus Fransiskus meninggal karena stroke yang diikuti koma dan gagal jantung, sebagaimana diumumkan Vatikan pada Senin (21/4).
Baca juga: Vatikan: Paus meninggal karena stroke diikuti koma dan gagal jantung
Baca juga: Paus Fransiskus wafat, Palestina: Kami kehilangan teman sejati
"Penyebab kematian Paus Fransiskus telah diidentifikasi sebagai stroke, diikuti koma dan kolaps kardiosirkulasi yang tidak dapat disembuhkan," kata dokter Vatikan Andrea Arcangeli dalam surat kematiannya.
Kematian dikonfirmasi melalui thanatografi elektrokardiografi mengacu pada sertifikasi resmi yang dikeluarkan oleh Arcangeli, kepada Direktorat Kesehatan dan Kebersihan Negara Kota Vatikan.
Vatikan juga menerbitkan surat wasiat spiritual Paus tertanggal 29 Juni 2022, yang berisi keinginan dan instruksi terakhirnya untuk pemakamannya.
Pewarta: Tri Meilani Ameliya, Cahya Sari
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025