Komunitas Industri-Pendidikan Tiongkok-RI mewujudkan SDM berdaya saing

2 months ago 23

Jakarta (ANTARA) - Menteri Ketenagakerjaan Yassierli mengapresiasi terbentuknya Komunitas Industri-Pendidikan Tiongkok-Indonesia, dan kolaborasi ini pun diharapkan dapat mewujudkan tenaga kerja Indonesia yang lebih berkualitas dan berdaya saing di masa depan.

"We are very welcome any institution, dari swasta, dari perguruan tinggi, bahkan dari media yang tertarik membangun kolaborasi menyiapkan SDM masa depan Indonesia yang berkualitas dan berdaya saing," kata Yassierli, di Jakarta, Rabu.

Yassierli juga menilai terbentuknya Komunitas Industri-Pendidikan sebagai wujud adanya komunikasi industri dengan perguruan tinggi vokasi, sehingga informasi terkait kebutuhan industri tersebut sampai kepada perguruan tinggi.

"Ini baru langkah awal kerja sama antara perguruan tinggi vokasi di Indonesia dengan beberapa perusahaan Tiongkok yang berinvestasi di Indonesia. PR (Pekerjaan Rumah, Red) selanjutnya bagaimana perguruan tinggi melakukan evaluasi terhadap kurikulum dan sistem pendidikan tinggi untuk merespon hal ini," ujarnya.

Yassierli menambahkan kebutuhan industri di Tiongkok terhadap tenaga kerja di Indonesia cukup besar. Ia juga memahami kebutuhan bagi industri di Tiongkok berbeda dengan kebutuhan industri yang ada di Indonesia saat ini.

Bagi Indonesia, kata dia lagi, ini adalah peluang untuk menyiapkan keterampilan (skill) ke Tiongkok. "Kalau tidak, kita khawatir malah akan diisi oleh tenaga kerja bukan dari Indonesia," katanya pula.

Dia menegaskan meski Tiongkok membutuhkan keterampilan spesifik berbeda dengan yang ada di Indonesia saat ini, ia pun berharap akan ada pertemuan lanjutan untuk membicarakan secara detail keterampilan khusus yang dibutuhkan.

"Dari situ nanti bagaimana institusi vokasi kita merespons terhadap kebutuhan itu. Bisa jadi ada yang memerlukan skill yang sifatnya perlu pelatihan beberapa bulan, beberapa tahun. Kalau spesifik demand untuk kompetensi tertentu dan rill, maka kita harus siapkan," katanya pula.

Namun, ia berharap sesuai tiga program prioritas Presiden Prabowo Subianto, pihaknya juga akan mengusulkan untuk kompetensi di sektor swasembada pangan, ketahanan energi dan hilirisasi serta industrialisasi. "Tiga sektor prioritas tersebut Kemnaker tetap berjalan untuk menyiapkannya," katanya pula.
Baca juga: Bappenas: Pengenalan matematika sejak dini membentuk SDM berkualitas
Baca juga: BRIN nilai Prabowo perhatikan pendidikan dalam menciptakan SDM unggul

Read Entire Article
Rakyat news | | | |