Komisi IX minta BGN buat standar kebersihan untuk Makan Bergizi Gratis

2 weeks ago 6

Jakarta (ANTARA) - Komisi IX DPR RI meminta Badan Gizi Nasional (BGN) segera menyusun standar kebersihan dan pengolahan pangan untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Menurut Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Nihayatul Wafiroh dalam tayangan TVR 120 yang dipantau di Jakarta, Kamis, standar kebersihan itu bernilai penting untuk memastikan kualitas makanan yang disajikan di seluruh satuan pendidikan maupun layanan gizi terjamin aman dan layak.

“Setiap daerah memiliki mungkin standar kebersihan yang berbeda, setiap orang punya standar kebersihan yang berbeda. Daftar untuk mengecek standar kebersihan itu bisa jadi berbeda. Ini yang harus dibikinkan daftar detailnya oleh BGN tentang standardisasi yang jelas, SOP-nya seperti apa, apa saja yang harus dicek,” kata Nihayatul.

Saat ini, ujarnya, masih terdapat perbedaan penerapan standar kebersihan di sejumlah daerah, mulai dari pengelolaan limbah, penyimpanan bahan makanan, hingga ketersediaan fasilitas penunjang seperti genset untuk mencegah kerusakan bahan pangan.

Ia menekankan, standar tersebut harus memuat detail teknis mulai dari cara penyimpanan bahan pangan hingga langkah antisipasi jika terjadi gangguan. Menurut dia, tidak semua lokasi pelaksanaan program MBG memiliki fasilitas pendingin yang memadai maupun genset cadangan.

Baca juga: BGN percepat pembangunan SPPG di wilayah 3T melalui satgas pemda
Baca juga: Pemkab Sampang perketat pengawasan Program Makan Bergizi Gratis

“Kalau tiba-tiba alatnya itu, refrigernya (pendingin) mati, itu kan juga susah, bisa jadi membusuk sayurannya atau bahan makanannya,” ujarnya.

Nihayatul lalu menyampaikan Komisi IX berpandangan bahwa keberhasilan program MBG merupakan tanggung jawab bersama seluruh pihak terkait. Dengan standar kebersihan yang jelas dan seragam, risiko keracunan dapat dicegah sekaligus menjamin kualitas makanan yang diberikan kepada peserta didik.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto berkomitmen melanjutkan program MBG dengan alokasi anggaran mencapai Rp335 triliun dalam Rancangan Undang-undang (RUU) APBN 2026.

Kepala Negara dalam pidato kenegaraan RUU APBN 2026 di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (15/8) mengatakan generasi unggul hanya dapat lahir dari anak-anak yang sehat dengan gizi yang terpenuhi.

"Kita bangun generasi unggul anak-anak kita melalui MBG. Generasi unggul lahir dari tubuh sehat dengan gizi terpenuhi," katanya.

Presiden menargetkan program MBG mampu menjangkau 82,9 juta siswa, ibu hamil, dan balita di seluruh pelosok negeri.

Baca juga: Kemendikdasmen: MBG bantu tingkatkan daya saing lulusan SMK
Baca juga: BGN respons kasus MBG dibungkus plastik di Bengkulu, ini detailnya

Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |