Komisi IV DPR minta Bulog percepat penyaluran beras SPHP

1 month ago 15

Jakarta (ANTARA) - Ketua Komisi IV DPR Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto meminta Perum Bulog mempercepat penyaluran beras melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) secara merata ke seluruh daerah.

"(Program) SPHP-nya jalan terus. Kita minta supaya cepat selesai, cepat dihabiskan," kata Titiek saat ditemui usai menghadiri Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR-DPD RI Tahun 2025 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat.

Titiek mengatakan sejauh ini hasil pemantauan pihaknya di sejumlah daerah, termasuk Sulawesi Selatan, menunjukkan penyaluran SPHP telah berjalan.

Meski demikian, ia menekankan agar Bulog segera mengeluarkan stok-stok lama di gudang agar perputaran pasokan berjalan lancar.

"Kita selalu menekankan supaya jangan yang stok-stok lama tuh tetap masih ada di gudang, harus segera dikeluarkan gitu. Jadi, ini berputar terus gitu," jelasnya.

Menanggapi informasi bahwa salah satu kendala minimnya penyaluran SPHP dikarenakan penggunaan aplikasi Klik SPHP, Titiek mengatakan akan meminta penjelasan lebih lanjut dari Bulog.

"Nanti, kita pertanyakan," kata dia.

Sebelumnya, Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani menyampaikan sejak awal Agustus 2025 pihaknya telah menggelontorkan beras SPHP secara serentak di seluruh Indonesia.

Hasilnya, harga beras berangsur turun, pasokan kembali aman dan harga gabah di tingkat petani mulai terkoreksi setelah sempat melambung tinggi.

Data Badan Pangan Nasional (Bapanas) menunjukkan, pada periode 1-14 Agustus 2025 harga gabah kering panen (GKP) di sejumlah daerah mengalami penurunan, seperti di Aceh dari Rp7.750 menjadi Rp6.900 per kilogram, Jambi dari Rp6.867 menjadi Rp6.720, dan Sumatera Selatan dari Rp6.666 menjadi Rp6.543.

Tren serupa terjadi di Jawa Tengah, Yogyakarta, Banten, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Barat.

Penurunan harga beras di tingkat konsumen juga terjadi di 19 provinsi, termasuk Jawa Barat, Lampung, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, dan Sumatera Utara, seiring masuknya musim panen serta intervensi besar-besaran Bulog melalui penyaluran bantuan pangan dan beras SPHP.

Penurunan harga beras juga dipengaruhi oleh intervensi besar-besaran Bulog melalui penyaluran bantuan pangan alokasi Juni-Juli 2025 yang sudah tersalurkan sebanyak 338 ribu ton dan penyaluran beras SPHP yang dilakukan sejak Juli 2025 hingga saat ini mencapai 29 ribu ton.

Baca juga: Titiek: Penggilingan padi skala besar harus berizin agar tak atur harga

Baca juga: Komisi IV DPR dukung pemerintah tindak kecurangan beras Rp99 triliun

Baca juga: Komisi IV DPR RI dukung penambahan gudang Bulog seluruh Indonesia

Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |