Komisi IV DPR dorong pengendalian harga-inovasi teknologi pertanian

1 week ago 8
Ya, pemerintah harus terus meningkatkan produksi, dan tetap menjaga stabilitas HPP, sehingga hal ini berdampak secara sistemik terhadap kesejahteraan petani,

Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi IV DPR RI Eko Wahyudi mendorong pengendalian harga pangan dan percepatan inovasi teknologi pertanian guna memperkuat ketahanan pangan, meningkatkan produktivitas demi mewujudkan swasembada pangan.

Eko menegaskan, untuk mewujudkan target swasembada pangan tahun 2027, perlu adanya peningkatan produksi dan pengendalian harga pokok penjualan (HPP) agar terus stabil, sehingga berdampak pada kesejahteraan petani dalam negeri.

“Ya, pemerintah harus terus meningkatkan produksi, dan tetap menjaga stabilitas HPP, sehingga hal ini berdampak secara sistemik terhadap kesejahteraan petani,” kata Eko dalam keterangan di Jakarta, Rabu.

Kendati demikian, dia juga memberikan apresiasi kepada pemerintah atas upaya dan kerja keras dalam meningkatkan produksi, dengan stok beras yang mencapai 4,2 juta ton, merupakan pencapaian tertinggi dalam sejarah.

Baca juga: Kemendagri minta pemda salurkan beras SPHP untuk kendalikan harga

Namun, dirinya meminta pemerintah juga dapat menstabilkan harga beras yang mengalami kenaikan di tengah produksi yang melimpah.

“Kita mengapresiasi (proyeksi) produksi beras yang tembus angka 31,04 juta ton pada bulan Oktober (2025), maka dengan produksi yang melimpah semestinya harga beras harus tetap stabil, tidak mengalami kenaikan, karena hal ini menjadi anomali yang secepatnya di selesaikan oleh pemerintah,” tuturnya.

Anggota DPR RI daerah pemilihan Jawa Timur IX itu juga meminta agar pemerintah dapat berinovasi untuk menggalakkan sistem otomatisasi pertanian.

“Harus terus berinovasi, memanfaatkan kemajuan teknologi dalam bidang pertanian, menciptakan sistem otomatisasi dalam bidang pertanian sehingga dapat meningkatkan produksi hasil pertanian, dan dapat menekan biaya produksi,” tambahnya.

Baca juga: Wamentan Sudaryono tegaskan negara hadir jaga stabilitas harga pangan

Sebagai Anggota Komisi IV DPR yang membidangi urusan di bidang pertanian, lingkungan hidup dan kehutanan, serta kelautan dan perikanan, Eko juga menekankan pentingnya mengatasi menyusutnya generasi petani untuk mencapai swasembada pangan,

"Tidak ada alternatif lain yang bisa ditempuh kecuali melalui inovasi teknologi pertanian," bebernya.

Hal itu penting untuk mengganti tenaga manusia dalam menggarap lahan, menanam, panen dan juga peningkatan nilai tambah pasca panen dari berbagai komoditas pertanian yang ada.

Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan, proyeksi produksi beras nasional hingga Oktober 2025 mencapai 31,04 juta ton, surplus 3,7 juta ton dibanding periode sama tahun 2024 yang hanya kisaran 28 juta ton.

Baca juga: Bapanas: Harga beras premium Rp16.088/kg, medium Rp13.741/kg

Mentan mengatakan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat proyeksi produksi beras nasional hingga Oktober 2025 mencapai 31,04 juta ton, sementara kebutuhan konsumsi pada periode yang sama sekitar 27,3 juta ton.

"Dengan demikian, Indonesia mencatat surplus sekitar 3,7 juta ton. Menurut BPS capaian ini lebih tinggi dibanding tahun 2024, serta menunjukkan tren positif yang diyakini akan terus berlanjut hingga akhir tahun," kata Mentan dalam keterangan di Jakarta, Kamis (5/9).

Baca juga: Komisi IV DPR RI dorong penguatan distribusi CBP demi stabilitas harga

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |