Komisi I DPR terima kunjungan Dubes Suriah, bahas potensi kerja sama

2 months ago 8

Jakarta (ANTARA) - Komisi I DPR RI menerima kunjungan Duta Besar Suriah untuk Indonesia Abdul Monem Annan dalam rangka membahas potensi kerja sama ekonomi antara kedua negara.

"Pertemuan ini membuka jalan kembali bagi hubungan Indonesia-Suriah," kata Ketua Komisi I DPR RI Utut Adianto usai pertemuan tertutup di Gedung Parlemen Jakarta pada Selasa.

Utut mengatakan Suriah baru-baru ini memiliki pemerintahan yang baru, yang diharapkan hubungannya dengan Indonesia semakin baik.

Ia menjelaskan bahwa Suriah merupakan negara kedua dunia yang mengakui kemerdekaan Republik Indonesia pada 1947 dan mereka membuka kedubes pertama di dunia yakni di Indonesia pada 1952.

"Semoga semangat kebersamaan antara Suriah yang berpenduduk 25 juta dan Indonesia yang berpenduduk 285 juta semakin memperkuat hubungan kedua negara, terutama di sektor perdagangan," katanya.

Sementara itu, Dubes Abdul menuturkan bahwa pertemuan hari ini sangat penting dan banyak membuahkan hasil. Banyak masukan, ide-ide, wejangan dari anggota parlemen. Saya sangat mengapresiasi itu," katanya.

Ia menuturkan bahwa Suriah memiliki pemerintahan yang baru dan hari ini muncul babak baru dalam hubungan antara Suriah dan Indonesia.

"Hari ini kami melakukan pertemuan yang sangat konstruktif. Babak baru dalam hubungan kedua negara, di mana kita harus mempromosikan hubungan kita dengan potensi nyata di berbagai sektor seperti bisnis, perdagangan dan lainnya," kata Dubes.

Ia menambahkan bahwa potensi kerja antara Indonesia-Suriah sangat besar. "Semasa rezim lama hanya ada beberapa bisnis di Suriah. Kini dengan rezim yang baru, Suriah secara ekonomi terbuka untuk perdagangan, bisnis, investasi dan impor, termasuk dengan Indonesia," katanya.

Baca juga: RI dukung penuh rakyat Suriah pulihkan negara jadi lebih demokratis

Baca juga: Dalam sepekan, Indonesia pulangkan 276 WNI dari luar negeri

Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |