Komdigi: keamanan ekosistem e-commerce jadi tanggung jawab bersama

1 day ago 5

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menegaskan keamanan dalam ekosistem e-commerce merupakan tanggung jawab bersama semua pihak mulai dari pemerintah, pelaku industri digital, media hingga masyarakat luas.

“Tanggung jawab sebuah platform digital itu bukan hanya dari platform-nya, dari pemerintahan juga mendukung, tetapi dari masyarakat dan media juga membantu membangun ekosistemnya agar tidak terjadi lagi penipuan-penipuan online,” ujar Kepala Pusat Pengembangan Literasi Digital BPSDM Komdigi Rizki Ameliah di Jakarta, Rabu.

Pada kesempatan itu, Komdigi mengapresiasi salah satu e-commerce di Indonesia yang baru saja merilis buku panduan untuk konsumennya agar tidak terjerembab ke dalam penipuan daring, utamanya di platform e-commerce. Menurut Rizki, ini merupakan tanggung jawab platform dalam melindungi konsumen dari penipuan daring hingga perlindungan data.

“Kami tidak hanya mendukung satu atau dua platform digital saja, tapi seluruh ekosistem e-commerce, karena pada dasarnya kami ingin bersama-sama mengamankan yang namanya platform e-commerce itu dari penipuan daring, bahkan dari pencemaran data pribadi ataupun penipuan-penipuan lainnya,” kata dia.

Baca juga: Shopee dan Komdigi luncurkan buku AMAN untuk cegah penipuan daring

Hingga pertengahan 2025, Komdigi mencatat telah menerima lebih dari 1,2 juta laporan penipuan digital melalui sistem pengaduan publik nasional. Angka ini mencerminkan tingginya risiko kejahatan siber di tengah pesatnya migrasi aktivitas masyarakat ke ranah digital.

Data Global Anti-Scam Alliance dalam laporan ‘State of Scams in Southeast Asia 2025’ menunjukkan 66 persen masyarakat Indonesia menjadi target penipuan dalam 12 bulan terakhir. Penipuan tersebut dilakukan melalui pesan singkat (67 persen), telepon (64 persen), dan SMS (59 persen).

Sementara itu data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kerugian akibat penipuan di Indonesia mencapai Rp6,1 triliun pada periode November 2024–September 2025.

“Data ini menjadi pengingat bahwa kita semua perlu meningkatkan kewaspadaan dan pengetahuan digital, baik dari sisi teknis maupun etika penggunaan platform,” ujar perwakilan Komdigi.

Lebih lanjut, Rizki juga menyoroti bahwa Komdigi beberapa waktu lalu juga telah merilis empat pilar CABE (Cakap, Aman, Budaya, dan Etika berdigital), sebuah literasi digital yang dirancang oleh Komdigi dan SIBERKREASI untuk meningkatkan keterampilan masyarakat dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, kreatif dan produktif. Modul panduan literasi digital tersebut dapat diunduh keseluruhan di http://s.id/modul4pilar

“Kami percaya edukasi digital bukan hanya soal cara belanja online, tapi bagaimana kita bisa hidup berdampingan secara cerdas dengan teknologi,” kata Rizki.

Baca juga: Komdigi gunakan IoT untuk teknologi budidaya ikan di Sukabumi

Baca juga: Tangani kejahatan online, Polda Metro Jaya luncurkan platform SIKAP

Pewarta: Pamela Sakina
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |