Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan mengembangkan laboratorium uji radioaktif di berbagai daerah untuk mencegah paparan Cesium-137 pada produk perikanan serta memastikan keamanan pangan laut Indonesia bagi pasar ekspor dan aman dikonsumsi masyarakat.
Kepala Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan (Badan Mutu) KKP Ishartini mengatakan langkah itu menjadi bagian dari strategi nasional memperkuat sistem pengawasan mutu hasil perikanan, sekaligus menjaga kepercayaan pasar ekspor di tengah meningkatnya permintaan global.
"Kita sebagai certifying entity, ini adalah apa-apa yang kita lakukan, kita koordinasi terus, menginventarisasi, menyediakan alat-alat deteksi, dan juga alat uji laboratorium bersama Bapeten (Badan Pengawas Tenaga Nuklir), BRIN," kata Ishartini dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis.
Ia mengungkapkan, laboratorium pertama yang dilengkapi alat uji radioaktif akan segera beroperasi di Cilangkap, Jakarta Timur, pada akhir tahun 2025.
Bangunan laboratorium tersebut sudah tersedia, namun saat ini masih menunggu kedatangan peralatan uji radioaktif yang telah dipesan dan dijadwalkan tiba dalam waktu dekat.
"Labnya nanti akan ada di Cilangkab (Jakarta Timur). Sekarang labnya sudah ada, labnya milik KKP, tapi kan belum ada alat untuk (uji) radioaktif. Kita sudah pesan (alatnya), mudah-mudahan akhir tahun ini kita sudah bisa operasional," ujarnya.
Selain di Jakarta, KKP juga akan mengembangkan laboratorium serupa di Surabaya, Jawa Timur termasuk Makassar, Sulawesi Selatan, sebagai bagian dari upaya pemerataan fasilitas pengujian di wilayah barat dan tengah Indonesia.
Pada tahap berikutnya, pembangunan laboratorium radioaktif juga akan dilakukan di Medan, Sumatera Utara untuk memperkuat pengawasan mutu produk perikanan yang menjadi salah satu pusat ekspor nasional.
"Anggaran sudah tersedia tinggal kita jalankan. Bangunan lab kami sudah punya, tinggal alatnya saja," ucapnya.
KKP memastikan seluruh tenaga ahli yang akan bertugas telah mendapat pelatihan khusus agar mampu mengoperasikan alat dengan standar internasional serta melakukan pengujian sesuai prosedur keamanan pangan.
Pemerintah optimistis, hadirnya laboratorium radioaktif di berbagai daerah akan memperkuat posisi Indonesia sebagai pemasok utama produk perikanan berkualitas dan aman di kancah perdagangan internasional.
"Orangnya (penguji) sudah kita latih, habis itu nanti alat datang kita udah bisa laksanakan. Kita akreditasi sebentar. Nanti kita bisa laksanakan," kata Ishartini.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Sakti Wahyu Trenggono menegaskan siap membangun laboratorium pada tahun depan untuk memastikan produk laut (seafood) Indonesia aman dari radioaktif.
"Kita juga akan membangun pada tahun depan, kita akan membangun laboratorium untuk memastikan bahwa seluruh produk laut (seafood) yang diproduksi oleh Indonesia untuk keluar (ekspor) maupun ke dalam (domestik) aman dari radioaktif," ujar Trenggono, di Jakarta, Selasa (28/10).
Dia juga meminta Unit Pengolahan Ikan (UPI) untuk memiliki dan menggunakan peralatan pengujian sesuai standar yang diakui (comply) oleh otoritas Amerika Serikat (AS), agar hasil produksi laut Indonesia dapat dipercaya pasar ekspor.
Baca juga: Menteri KP siap membangun lab pastikan seafood RI aman dari radioaktif
Baca juga: Menteri Kelautan: Mutakhirkan alat uji laboratorium terkait ekspor
Baca juga: KKP: Laboratorium terpadu Sorong selaras dengan program KKP
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































