KKP dorong pendanaan berkelanjutan untuk kawasan Segitiga Karang

3 hours ago 2
Pendanaan berkelanjutan harus dirancang strategis agar memberi dampak nyata bagi keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat pesisir.

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI mendorong pendanaan berkelanjutan untuk kawasan Segitiga Karang guna mendukung Regional Plan of Action (RPOA) 2.0 Coral Triangle Initiative on Coral Reefs, Fisheries, and Food Security (CTI-CFF).

“Pendanaan berkelanjutan harus dirancang strategis agar memberi dampak nyata bagi keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat pesisir," kata Direktur Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut KKP sekaligus Chair of CSO CTI-CFF Koswara dalam Workshop and Knowledge Exchange on Sustainable Financing Phase 3 yang dilaksanakan di Bali sebagaimana keterangan di Jakarta, Minggu.

Dia menyampaikan pihaknya juga mendorong penguatan skema pendanaan berkelanjutan sebagai langkah strategis untuk mendukung target Kerangka Keanekaragaman Hayati Global 2030.

Workshop and Knowledge Exchange on Sustainable Financing fase ketiga ini diawali dengan pertemuan Internal Resources Committe (IRC) pada 8-12 September 2025 di Jimbaran, Bali.

“Ini sangat penting untuk menjawab ancaman serius seperti perubahan iklim, penangkapan ikan berlebih, pencemaran, dan degradasi habitat," ujar Koswara.

Ketua Delegasi Indonesia sekaligus Staf Ahli Menteri KKP Bidang Ekologi dan Sumber Daya Laut Hendra Yusran Siry menilai, momentum itu penting memperkuat kapasitas dan kolaborasi negara-negara CT6 meliputi Indonesia, Malaysia, Papua Nugini, Filipina, Kepulauan Solomon, dan Timor-Leste dalam menghadirkan skema pendanaan inovatif.

“Inovasi pembiayaan seperti Debt for Nature Swap, Indonesia Coral Reef Bond, Coral Insurance, dan Impact Bond yang sudah diinisiasi Indonesia perlu terus dikembangkan bersama untuk mendukung keberlanjutan ekosistem laut dan pesisir di kawasan Segitiga Karang,” ujar Hendara.

Dalam kegiatan Internal Resources Committee (IRC) Meeting, sejumlah isu strategis menjadi bahasan penting, termasuk operasionalisasi Sekretariat Regional CTI-CFF, peluang integrasi program Arafura and Timor Seas Echo system Action (ATSEA) ke dalam CTI-CFF, serta persiapan pelaksanaan Senior Officials Meeting (SOM) ke-20 yang akan digelar tahun ini.

Pertemuan ini juga menjadi momentum bersejarah dengan ditandatanganinya Nota Kesepahaman (MoU) antara Sekretariat Regional CTI-CFF dengan Rare untuk memperkuat dukungan terhadap pelaksanaan RPOA 2.0 CTI-CFF.

Direktur Eksekutif Sekretariat Regional CTI-CFF Frank Griffin menekankan pentingnya komitmen kolektif antarnegara CT6.

“Menjaga dan mengelola sumber daya di kawasan Segitiga Karang adalah tanggung jawab bersama, bukan satu negara saja. Kerja sama ini penting untuk melindungi laut dan memastikan ketahanan pangan generasi mendatang,” ujarnya.

Penandatanganan MoU tersebut juga membuka peluang pengembangan CTI Regional Impact Bond, yakni skema pembiayaan berbasis hasil untuk mendukung kawasan laut prioritas, perikanan berkelanjutan, perlindungan spesies terancam punah, dan ketahanan iklim di Segitiga Karang.

“Segitiga Karang adalah kawasan laut dengan keanekaragaman hayati tinggi namun rentan. Kemitraan ini memperkuat kolaborasi regional, memperluas dampak, dan menandai visi bersama menuju Segitiga Karang yang sejahtera, di mana ekosistem terlindungi dan masyarakat pesisir tangguh," kata Direktur Eksekutif Fish Forever Rare Rocky Sanchez Tirona.

Kawasan Segitiga Terumbu Karang/Segitiga Karang mencakup enam negara, yaitu Filipina, Indonesia, Malaysia, Papua Nugini, Kepulauan Solomon, dan Timor-Leste. Kawasan ini dianggap sebagai kawasan laut paling beragam di dunia.

Baca juga: CTI-CFF: Enam negara secara kolektif bertekad jaga segitiga karang

Baca juga: Enam negara segitiga karang dorong pengelolaan kawasan konservasi laut

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |