Kiat membuat kopi yang aman bagi lambung selama menjalankan puasa

5 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - Brewer sekaligus juara tiga World Brewers Cup 2024 Ryan Wibawa membagikan sejumlah kiat menarik kepada masyarakat yang ingin membuat kopi saat berpuasa dengan cara yang aman dan terhindar dari asam lambung.

"Tips buat teman-teman yang bisa dilakukan terlebih dahulu adalah teman-teman harus cari tahu sebenarnya pengaruh menjadi asam lambung itu karena apa. Bisa saja bukan salah kopinya, tapi salah dari hal-hal lain yang ternyata membuat teman-teman jadi asam lambung," kata Ryan dalam temu media di Jakarta, Jumat.

Ryan mengatakan langkah pertama yang harus diperhatikan adalah memilih jenis kopi yang sesuai dengan tingkat kemampuan masing-masing. Hal itu dikarenakan setiap orang mempunyai tingkat resistensi yang berbeda-beda terhadap jumlah kafein yang masuk ke dalam tubuh.

Bagi pemula, Ryan menyarankan untuk mencoba jenis kopi excelsa yang memiliki aroma unik seperti nangka dan sedikit stroberi, serta lebih dominan rasa manis. Teksturnya yang cukup ringan dengan intensitas kafein yang tidak terlalu kuat, dianggap lebih ramah bagi para pemula.

Baca juga: Keistimewaan kopi ekselsa, kopi bercita rasa manis dari Jawa Barat

Baca juga: Pj Gubernur Jabar: Barista Ryan Wibawa bawa kopi Sumedang mendunia

"Tapi tergantung ya, balik lagi, teman saya juga ada yang beberapa yang ketika minum robusta ternyata enggak pengaruh apa-apa di lambungnya. Tapi begitu minum arabica ternyata ada dampak atau efek di lambungnya, jadi teman-teman bisa menemukan dulu kopi apa yang sebenarnya cocok buat kalian sehingga lebih nyaman, lebih aman dalam konsumsi kopi," ucap dia.

Hal berikutnya yang diperhatikan adalah bahan lain yang dicampurkan ke dalam kopi, misalnya susu putih. Menurut Ryan, kebanyakan orang menyalahkan kopi atas asam lambung yang tiba-tiba naik. Padahal, bisa jadi orang tersebut menderita intoleransi terhadap laktosa.

Selain itu, perlu diperhatikan pula takaran kopi yang diminum. Ia menganjurkan sebaiknya masyarakat hanya membuat kopi untuk takaran satu cangkir sehari agar tidak mengalami efek samping berupa dehidrasi.

"Satu cangkir saja, 170 sampai 220 mili, satu seduhan itu saja sudah cukup" ujar Ryan.

Ryan melanjutkan selanjutnya masyarakat perlu mengetahui waktu minum kopi yang tepat. Sebaiknya, kopi diminum setelah jam berbuka puasa, yakni ketika beberapa makanan sudah masuk ke dalam perut termasuk air putih yang dapat menetralkan lambung.

Ia menekankan sangat penting untuk memberikan jeda beberapa menit pada lambung sebelum mencerna kafein yang terkandung dalam kopi, sehingga asam lambung tidak naik secara mendadak.

"Makanan itu untuk ibaratnya kayak meng-cover dinding lambungnya sebelum masuk kopi," kata Ryan.

Baca juga: Asosiasi ingatkan masyarakat tak konsumsi kopi berlebihan selama puasa

Baca juga: Frekuensi konsumsi teh dan kopi yang diperbolehkan selama puasa

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |