Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum PSSI Erick Thohir menyebut pihaknya masih terus berkoordinasi dengan federasi sepak bola Australia, Football Australia (FA), perihal pengadaan tiket pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia untuk suporter Indonesia, yang akan berlangsung 20 Maret mendatang.
“Ya kembali kita terus mendorong bagaimana dari pihak Australia bisa membantu juga membuka akses untuk penjualan tiket. Memang kemarin mereka sistemnya itu dijual dulu sebagian, nanti insya Allah ada dibuka lagi. Jadi memang animonya luar biasa,” kata Erick saat ditemui di sela-sela acara Doa bersama untuk Garuda, di Komplek Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat.
“Terima kasih, ini bagian juga kita menunjukkan bahwa kita ini bangsa yang besar juga. Jadi kalau suporter kita datang tentu tuan rumah juga waduh… Ini bagian yang saya rasa kami dari PSSI membantu secara maksimal, tetapi tentu semua itu ada aturannya dari panitia, dari Australia sendiri,” lanjutnya.
Pertandingan-pertandingan internasional seperti kualifikasi Piala Dunia memang umumnya memberikan alokasi tiket untuk para penggemar tim tamu. Meski biasanya hanya berjumlah sekira lima persen, tetapi para penggemar tim tamu juga berhak memperoleh tiket dan menyaksikan pertandingan.
Indonesia sendiri cukup sukses dalam dua pertandingan terakhirnya di kualifikasi Piala Dunia 2026, yakni saat menjamu Jepang dan Arab Saudi pada November tahun lalu. Kedua pertandingan itu juga disaksikan secara langsung oleh para penggemar Jepang dan Arab Saudi, serta keamanan dan keselamatan para penonton tim tamu cukup terjamin.
Timnas Indonesia akan memainkan empat pertandingan tersisa pada putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di tahun ini. Diawali dengan melawat ke marka Australia pada 20 Maret, menjamu Bahrain pada 25 Maret, kemudian menjamu China pada 5 Juni, dan bertandang ke Jepang pada 10 Juni.
Baca juga: Ketum PSSI harapkan berkah Allah untuk penampilan timnas Indonesia
Baca juga: PSSI harus daftarkan trio naturalisasi baru maksimal 10 Maret
Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2025