Jakarta (ANTARA) - Perkembangan teknologi termasuk aplikasi kerap membantu aktivitas harian, namun di sisi lain, hal ini rupanya dapat menyebabkan baterai cepat habis bahkan sebelum waktu makan malam tiba.
Lalu bagaimana cara memaksimalkan baterai ponsel bagi pengguna Galaxy atau Redmi kelas menengah? Dikutip dari Gizmochina, Jumat, berikut beberapa penyesuaian dapat dilakukan.
1. Hentikan aplikasi
Media sosial, pelacak kebugaran, dan bahkan papan ketik dapat secara diam-diam menguras baterai ponsel di latar belakang. Periksa statistik penggunaan baterai (dapat ditemukan di setelan > baterai) dan identifikasi apa yang paling banyak menghabiskan daya.
Baca juga: Disinformasi! Radiasi ponsel meningkat 1.000 kali saat daya baterai 10 persen
Nonaktifkan aktivitas latar belakang untuk hal-hal yang tidak penting.
Selain itu, perhatikan baik-baik layanan sinkronisasi otomatis seperti Gmail, aplikasi kalender, dan penyimpanan awan. Jika ponsel bergetar setiap lima menit dengan pembaruan baru, kemungkinan besar ponsel juga menyedot daya di latar belakang. Kurangi frekuensi sinkronisasi atau matikan sepenuhnya untuk aplikasi yang tidak terlalu penting.
2. Kendalikan layar
Faktanya, untuk perangkat dengan panel AMOLED, penggunaan layar dapat mencapai lebih dari 50 persen dari total konsumsi baterai. Gunakan kecerahan adaptif, bukan manual, sehingga sistem dapat mengoptimalkan berdasarkan kondisi pencahayaan waktu nyata.
Baca juga: Potensi industri baterai bisa hemat impor BBM 30 juta barel per tahun
Dan meskipun kecepatan refresh 120Hz tampak hebat, menguncinya pada 60Hz saat Anda tidak bermain game atau menggulir konten berbingkai tinggi dapat memperpanjang penggunaan baterai hingga berjam-jam.
Mode gelap lebih dari sekadar estetika. Pada layar OLED, mode ini benar-benar menghemat energi dengan menonaktifkan piksel individual. Menggunakan wallpaper hitam pekat dan mengaktifkan tema gelap di seluruh sistem dapat menghasilkan sedikit efisiensi ekstra.
3. Terapkan pengisian daya secara cerdas
Sebagian besar ponsel pintar kini dilengkapi dengan semacam perlindungan kesehatan baterai, baik itu "Pengisian Daya yang Dioptimalkan" pada iPhone atau "Perlindungan Baterai" pada perangkat Samsung dan Pixel.
Baca juga: Tips mudik pakai Google Maps tanpa kuota internet agar hemat baterai
Sistem ini menunda pengisian daya hingga lebih dari 80-85 persen hingga benar-benar membutuhkan baterai penuh, yang membantu menjaga kesehatan baterai dalam jangka panjang. Pastikan sistem ini diaktifkan.
Jika ponsel mendukung pengisian daya nirkabel atau pembagian daya nirkabel terbalik memang praktis, tetapi sedikit kurang efisien. Gunakan kabel saat di rumah atau di meja kerja, kecuali sedang terburu-buru, hindari pengisian daya cepat yang terus-menerus.
Pengisian daya cepat sangat bagus untuk keadaan darurat, tetapi pengisian daya yang lebih lambat menghasilkan lebih sedikit panas dan menyebabkan lebih sedikit keausan seiring waktu.
Baca juga: Enam cara hemat baterai ponsel
4. Fitur AI vs efisiensi daya
Dengan semakin banyaknya fitur AI yang berjalan secara lokal, seperti asisten suara, transkripsi waktu nyata, atau pengenalan objek, ponsel saat ini harus mampu mengimbangi antara performa dan daya tahan.
Banyak tampilan android baru kini menyertakan mode "baterai AI" atau "baterai adaptif" yang mempelajari cara menggunakan aplikasi dan membatasi daya pada aplikasi yang jarang disentuh.
Jangan abaikan tombol-tombol tersebut, tombol-tombol tersebut bekerja di balik layar untuk memperpanjang masa pakai baterai tanpa perlu menggerakkan jari.
Baca juga: Cara hemat baterai ponsel saat silaturahmi virtual
Penerjemah: Sinta Ambarwati
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2025