Jakarta (ANTARA) - Keuskupan Militer Indonesia atau Ordinariat Castrense Indonesia (OCI) memperingati 75 tahun pelayanan sebagai Keuskupan bagi umat Katolik di lingkungan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri).
Dalam siaran pers resmi yang diterima di Jakarta, Jumat, Kementerian Pertahanan melaporkan upacara peringatan diawali dengan Misa Syukur yang dipimpin langsung oleh Uskup Ordinariat Militer Indonesia, Kardinal Prof. Dr. Ignatius Suharyo di Kapel Santa Maria Fatima, Kawasan Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur (23/7).
Kepala Biro Informasi Kementerian Pertahanan RI, Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang menyampaikan peringatan ini merupakan momentum spiritual dan historis untuk merefleksikan kiprah OCI yang telah hadir sejak 25 Juli 1949, sebagai hasil inisiatif Menteri Pertahanan saat itu, Sri Sultan Hamengku Buwono IX, dalam membentuk unit pelayanan rohani bagi angkatan perang.
Seiring berjalannya waktu, kini, OCI merupakan satu dari hanya tiga keuskupan militer di Asia, dengan mandat mendampingi kebutuhan rohani umat Katolik di lingkungan pertahanan dan keamanan.
Baca juga: Uskup Agung: Hadirkan wajah gereja yang inklusif dan berdaya guna
Frega melanjutkan, dalam homili Misa Syukur, Kardinal Ignatius Suharyo menegaskan bahwa sejarah keuskupan ini hidup dalam diri para prajurit dan anggota Polri yang mengabdi dengan iman dan cinta tanah air.
Terkhusus, pengabdian dalam dunia militer dan kepolisian merupakan bagian dari karya agung Tuhan, serta pentingnya membentuk hati yang digerakkan oleh kasih.
Tak hanya itu, peringatan ini sekaligus menjadi refleksi atas kepemimpinan Kardinal Ignatius Suharyo selama hampir dua dekade sebagai Uskup Ordinariat Militer.
Dengan semangat Serviens Domino cum omni humilitate (Melayani Tuhan dengan segala kerendahan hati), kehadiran Uskup Ordinariat Militer Indonesia telah membimbing umat di barak, pos jaga, dan wilayah-wilayah terpencil dengan keteguhan dan kasih Injil.
Frega menjelaskan, momentum 75 tahun OCI ini tidak hanya menjadi perayaan institusional, tetapi juga peneguhan semangat pelayanan lintas generasi. Sebuah pengingat bahwa pertahanan negara tidak hanya dibangun oleh senjata dan strategi, melainkan juga oleh iman yang hidup dan nilai-nilai kemanusiaan yang kokoh.
Baca juga: Uskup Agung Jakarta: Paus Leo XIV teruskan pesan perdamaian
Suasana peringatan ini semakin hangat dengan peluncuran buku “75 Tahun Ordinariat Militer Indonesia”, yang ditandai dengan penyerahan simbolis kepada perwakilan umat dan pimpinan TNI-Polri Katolik.
Buku ini diprakarsai oleh Wakil Uskup Militer Indonesia, Romo Kolonel (Sus) Yos Bintoro, Pr dari TNI Angkatan Udara (AU) sebagai dokumentasi naratif dan reflektif atas perjalanan panjang OCI.
“Buku ini menyimpan jejak bagaimana Gereja Katolik tidak hanya hadir secara spiritual, tetapi menjadi bagian nyata dari perjuangan dan pembangunan nasional. Ini adalah warisan iman dan pengabdian,” ujar Romo Yos dalam siaran pers yang sama.
Dimana, buku tersebut memuat arsip sejarah, foto-foto eksklusif, kutipan tokoh-tokoh militer dan gereja, serta kisah inspiratif umat Katolik dari berbagai generasi.
Masih dalam buku yang sama, juga diceritakan peran OCI di krisis nasional maupun tugas negara di perbatasan yang selalu memainkan peran dalam membina mental rohani prajurit dan aparat negara.
Romo Yos berharap kehadiran buku ini dapat menjadi momentum semangat OCI dalam memberikan pelayanan kerohaniawan kepada prajurit.
Pewarta: Walda Marison
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.