Jakarta (ANTARA) - Rambut lembut, berkilau, dan tampak sehat selalu menjadi dambaan banyak orang, khususnya perempuan.
Namun, tidak sedikit yang masih berjuang mengatasi rambut kering, kusam, hingga mudah kusut meski sudah mencoba berbagai produk perawatan yang mahal sekalipun.
Masalah pada rambut juga sering kali menurunkan rasa percaya diri, karena rambut yang sehat memengaruhi penampilan dan menjadi salah satu pesona kecantikan seseorang.
Salah satu penyebab masalah ini tidak selalu pada merek sampo yang digunakan, melainkan pada teknik keramas itu sendiri.
Untuk mengatasi masalah ini, terdapat metode perawatan rambut yang dapat dicoba, yakni teknik sandwich shampoo.
Sandwich shampo disebut mampu menjaga kelembaban rambut tanpa perlu perawatan mahal. Teknik ini hampir mirip seperti konsep “sandwich skincare” yang berfokus pada perlindungan dan hidrasi kulit.
Penjelasan teknik sandwich shampo
Melansir laman realsimple, teknik sandwich shampo merupakan cara keramas dengan menyisipkan penggunaan sampo di antara dua tahap kondisioner. Metodenya yakni kondisioner – sampo – kondisioner.
Penata rambut dan pakar ekstensi dari Luxy Hair, Haven Whiteman, menjelaskan bahwa penggunaan kondisioner pada awal proses membantu melindungi batang hingga ujung rambut, bagian yang paling rentan mengalami kekeringan.
Perlindungan ini menjadi penting karena minyak alami rambut cenderung lebih sedikit pada area tersebut.
Selain mempertahankan kelembaban, metode ini juga dapat membantu proses pembersihan kulit kepala yang lebih maksimal, sehingga rambut terasa lebih bervolume dan sehat.
Cara menerapkan teknik sandwich shampo
Berikut langkah keramas dengan metode ini:
- Basahi rambut, kemudian aplikasikan kondisioner pada bagian tengah hingga ujung rambut untuk menciptakan lapisan pelindung.
- Bilas rambut, lalu keramas lagi menggunakan sampo untuk membersihkan rambut dan kulit kepala.
- Kemudian, aplikasikan kondisioner lagi.
- Setelah sudah diaplikasikan secara merata, bilas rambut kembali sampai benar-benar bersih.
Melapisi rambut dengan kondisioner di tahap awal dapat menjaga kelembaban alami, mengurangi kerusakan, serta mencegah rambut kusut.
Teknik ini juga disebut dapat mempertahankan warna rambut lebih lama, terutama bagi pemilik rambut diwarnai yang lebih berpori dan mudah kehilangan pigmentasi saat keramas.
Secara keseluruhan, teknik sandwich shampoo memiliki beragam manfaat, diantaranya:
- Membersihkan kulit kepala secara optimal
- Menjaga kelembaban rambut
- Mengurangi kerusakan dan ujung rambut pecah
- Mencegah rambut kusut
- Menambah volume rambut
- Membantu mempertahankan warna rambut diwarnai
Kemudian, metode keramas berlapis ini sangat cocok untuk orang dengan kondisi rambut seperti:
- Akar rambut cepat berminyak namun batang dan ujungnya kering
- Rambut berketombe atau sering memakai produk penata rambut
- Rambut yang tetap kering meski sering keramas
- Rambut diwarnai dan mudah kehilangan warna
- Rambut keriting atau bergelombang, yang membutuhkan hidrasi tambahan dan perlindungan pola ikal. Bagi pemilik rambut keriting, teknik ini juga dapat menjaga ikal rambut tetap lembut, terhidrasi, dan tidak mudah kusut.
Kendati demikian, metode ini tidak direkomendasikan untuk pemilik rambut, seperti:
- Tipis dan mudah lepek, karena penggunaan kondisioner dua kali dapat membuat rambut terasa berat
- Kulit kepala sangat berminyak, sebab rambut tipe ini biasanya sudah memiliki hidrasi alami yang cukup
Dengan penerapan teknik yang tepat, sandwich shampoo menjadi alternatif perawatan rambut yang bisa menjaga kesehatan rambut tanpa perlu produk atau perawatan mahal.
Teknik ini dipercaya dapat memberikan perlindungan, hidrasi, dan pembersihan yang seimbang, sehingga rambut tampak lebih lembut, berkilau, dan sehat.
Baca juga: 8 cara alami hitamkan rambut agar tampak berkilau dan sehat
Baca juga: Manfaat vaseline untuk rambut dan cara menggunakannya
Baca juga: 8 cara atasi masalah rambut kering agar tetap sehat dan berkilau
Pewarta: Putri Atika Chairulia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































