Jakarta (ANTARA) - Pingsan atau sinkop merupakan kondisi hilangnya kesadaran sementara yang terjadi akibat kurangnya pasokan darah ke otak. Meskipun umumnya tidak berbahaya, pingsan tetap membutuhkan perhatian dan penanganan segera untuk mencegah komplikasi serius, terutama jika disebabkan oleh kondisi medis tertentu.
Pingsan bisa terjadi kapan saja dan di mana saja, baik di rumah, di lingkungan kerja, maupun di tempat umum. Oleh karena itu, penting bagi setiap orang untuk memahami gejala awal yang mungkin dialami seseorang sebelum mengalami pingsan. Deteksi dini terhadap tanda-tanda tersebut dapat membantu mencegah kejadian lebih lanjut.
Baca juga: Penyanyi rap Fatman Scoop meninggal setelah pingsan di panggung
Berikut adalah sejumlah gejala awal atau tanda-tanda yang perlu diwaspadai sebelum seseorang mengalami pingsan:
- Mengantuk atau menguap secara berulang
- Wajah tampak pucat
- Merasa pusing dan seperti melayang
- Mual, rasa cemas berlebihan, serta napas yang cepat dan pendek
- Timbulnya keringat dingin secara tiba-tiba
- Pandangan kabur atau berkunang-kunang
- Gangguan pendengaran, seperti suara terdengar samar
- Perasaan linglung dan tubuh limbung, terutama saat berdiri
- Tubuh terasa sangat lemah
- Telinga berdenging
- Jantung berdebar kencang
- Sakit kepala mendadak
Baca juga: Langkah pertolongan pertama untuk orang pingsan
Gejala-gejala tersebut menandakan otak tidak mendapatkan cukup oksigen dan gula darah akibat menurunnya aliran darah. Jika tidak segera diatasi, kondisi ini dapat menyebabkan hilangnya kesadaran secara singkat.
Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan sigap dalam menghadapi situasi darurat seperti pingsan. Jika seseorang menunjukkan tanda-tanda akan pingsan, segera bantu ia untuk berbaring di tempat yang aman dan angkat kakinya sedikit lebih tinggi dari kepala untuk membantu meningkatkan aliran darah ke otak.
Bila seseorang sudah dalam kondisi tidak sadar, langkah pertolongan pertama sangat krusial sebelum bantuan medis tiba. Langkah-langkah tersebut antara lain memindahkan korban ke tempat yang aman, memeriksa napas, melonggarkan pakaian ketat, serta memberikan rangsangan untuk membangunkan korban. Hindari memberi makanan atau minuman jika korban belum sepenuhnya sadar, karena berisiko menyebabkan tersedak.
Penting untuk dicatat bahwa pingsan dapat dipicu oleh berbagai faktor, seperti stres, kelelahan, suhu panas, gangguan jantung, penurunan gula darah, atau efek samping obat-obatan. Oleh sebab itu, jika pingsan terjadi lebih dari sekali atau disertai gejala serius, segera konsultasikan dengan tenaga medis untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Melalui pemahaman tentang tanda-tanda pingsan dan mengetahui cara memberikan pertolongan pertama, masyarakat diharapkan mampu mencegah dampak yang lebih serius dan menyelamatkan nyawa dalam situasi darurat.
Baca juga: Petugas Dinkes evakuasi wanita yang pingsan pada malam tahun baru di Kota Tua
Baca juga: Ketua DPRD Provinsi Gorontalo pingsan saat sidang paripurna
Pewarta: Raihan Fadilah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025