Kemkomdigi sebut Starlink mulai buka layanan aktivasi pelanggan baru

1 month ago 19

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) menyebutkan bahwa layanan internet satelit milik SpaceX, Starlink telah membuka kembali layanan aktivasi pelanggan baru setelah sempat ditutup.

"Per hari ini termonitor di laman resminya Starlink bahwa mereka sudah membuka kembali layanannya untuk aktivasi pelanggan baru di Indonesia," kata Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Kemkomdigi Wayan Toni Supriyanto saat dikonfirmasi ANTARA, Selasa.

Berdasarkan pantauan ANTARA di situs resmi Starlink pada Selasa sore, pada laman "Ketersediaan", wilayah Indonesia ditandai sebagai kategori "Tersedia". Pada Selasa (22/7), pengumuman terkait penutupan pendaftaran pengguna baru Starlink juga sudah tidak tersedia di situs perusahaan.

Baca juga: Laporan: Brasil bekukan rekening Starlink milik Elon Musk

Sebelumnya, layanan internet satelit milik SpaceX, Starlink, sempat tidak membuka pendaftaran bagi pengguna baru di Indonesia. Informasi ini diumumkan melalui blog resmi perusahaan.

Dalam pengumuman tersebut, Starlink menyatakan bahwa penghentian ini disebabkan karena kapasitas layanan mereka di Indonesia telah mencapai batas maksimal.

“Layanan Starlink saat ini tidak tersedia untuk pelanggan baru di wilayah Anda karena kapasitas yang terjual habis di seluruh Indonesia,” tulis Starlink.

Tak hanya menghentikan pendaftaran, Starlink juga sementara waktu menangguhkan aktivasi perangkat baru bagi pelanggan yang membeli dari toko ritel atau pihak ketiga.

Ketika masih menutup aktivasi pelanggan baru, mereka menyebutkan bahwa perusahaan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menghadirkan kembali layanan Starlink di Indonesia.

Starlink telah resmi hadir di Indonesia sejak Mei 2024, dengan peluncuran perdananya yang berlangsung di Denpasar, Bali.

Kehadiran layanan ini diawali melalui kemitraan antara SpaceX dan Kementerian Kesehatan, di mana Starlink direncanakan digunakan untuk menyediakan akses internet berkecepatan tinggi di wilayah terpencil serta fasilitas kesehatan yang kesulitan mendapatkan koneksi internet.

Beberapa minggu sebelum peresmian, Starlink telah memperoleh izin operasional dari Kemkomdigi, yang saat itu masih bernama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), untuk menjalankan layanan internet satelit (VSAT).

Baca juga: ATSI buka suara soal Starlink berhenti tambah pelanggan di Indonesia

Baca juga: Starlink mendapat keuntungan dari kebijakan tarif impor Trump

Baca juga: Elon Musk: Starlink tak akan pernah mematikan terminal untuk Ukraina

Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |