Kementerian LH gandeng UB optimalkan rehabilitasi lahan mangrove

1 month ago 18

Malang Raya (ANTARA) - Kementerian Lingkungan Hidup menggandeng Universitas Brawijaya Kota Malang, Jawa Timur untuk upaya mengoptimalkan rehabilitasi lahan mangrove di lahan 600 ribu hektare di Indonesia.

Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq di Kota Malang, Sabtu, mengatakan pelibatan pihak universitas agar pelaksanaan rehabilitasi lahan mangrove berjalan tepat dan cepat.

"Saya menginginkan semua pihak mendukung dan project sudah jalan, kehadiran Universitas Brawijaya dengan segala portofolionya kami minta untuk mengawal supaya wujud penanganan 600 ribu hektare yang potensial se-Indonesia jelas," kata dia.

Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) mengenai pelibatan universitas dalam merealisasikan target rehabilitasi 600 ribu lahan mangrove.

"Sehingga dengan langkah ini memberikan dampak yang baik bagi lingkungan kita, tanpa mengurangi muatan sosial dan ekonomi," ujarnya.

Baca juga: Pelindo gelar program rehabilitasi mangrove 2024 lestarikan lingkungan

Kehadiran pihak kampus, ujarnya, memberikan penguatan pada langkah pelaksanaan kebijakan di Kementerian Lingkungan Hidup.

"Kami sudah bekerja sama dengan Pak Satryo (Mendiktisaintek) untuk mengambil langkah kebijakan yang ada di instrumen lingkungan hidup. Kami percaya Universitas Brawijaya mampu memberikan muatan lebih," ucapnya.

Rektor Universitas Brawijaya Kota Malang Widodo mengatakan mendukung kebijakan pelaksanaan rehabilitasi 600 ribu hektare lahan mangrove dijalankan Kementerian Lingkungan Hidup.

"Kami melakukan riset di bidang lingkungan hidup dan pelestariannya, juga meningkatkan carbon stock di Indonesia. Kerja sama antara Kementerian Lingkungan Hidup, Kemendiktisaintek, dan universitas ini sangat bagus sekali," kata dia.

Bentuk dukungan itu, salah satunya membantu suplai data yang didasari hasil riset pihak Universitas Brawijaya.

"Kami ikut membantu memberikan data-data scientific sehingga melaksanakan risetnya," ujar dia.

Widodo menyatakan riset dilakukan pihaknya akan mulai dilaksanakan pada 2025.

"Saya rasa tahun depan bisa dimulai untuk arah-arah risetnya," katanya.

Baca juga: Cerita dari pesisir Langkat, tentang mereka yang menjaga mangrove

Baca juga: Pastikan keberlanjutan, BRGM libatkan masyarakat rehabilitasi mangrove

Baca juga: Setkab evaluasi program rehabilitasi mangrove di Belitung

Pewarta: Willi Irawan/Ananto Pradana
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024

Read Entire Article
Rakyat news | | | |