Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pertanian (Kementan) menggandeng Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) yang memiliki lahan potensial untuk mendukung peningkatan produksi susu nasional, sehingga memperkuat kemandirian dan ketahanan pangan Indonesia secara berkelanjutan.
"Kementerian Pertanian tengah mendorong penguatan produksi susu nasional melalui kerja sama dengan berbagai investor. Salah satu peluang signifikan adalah rencana investasi di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah," kara Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Agung Suganda dalam keterangan di Jakarta, Minggu.
Dia menyampaikan rencana kerja sama antara Kementan dan Sulteng adalah upaya memperkuat kemandirian pangan nasional.
Agung mengungkapkan telah bertemu Pemerintah Provinsi Sulteng pada Jumat (12/9) untuk membahas peluang investasi strategis subsektor peternakan, khususnya sapi perah, guna mendukung produksi susu segar nasional dan menjadikan Sulteng produsen susu di luar Jawa.
"Rencana ini akan menjadi langkah penting, karena potensi lahan di Poso sangat mendukung untuk pengembangan sapi perah," ujarnya.
Apabila terealisasi, kata Agung lagi, investasi itu diperkirakan mampu menghadirkan hingga 240 ribu ekor sapi perah yang bisa memenuhi hampir setengah kebutuhan susu segar nasional.
Ia menekankan apabila kesepakatan lahan tercapai, Sulteng berpotensi menjadi produsen susu di luar Pulau Jawa. Hal ini akan memperkuat pasokan untuk wilayah Indonesia timur maupun pasar nasional.
Pemerintah daerah diharapkan berperan aktif dalam penyediaan infrastruktur pendukung seperti akses jalan, listrik, air, dan sarana komunikasi.
"Kontribusi pemerintah daerah sangat penting. Investasi besar seperti ini membutuhkan dukungan penuh, tidak hanya dari regulasi pusat, tetapi juga dari sarana dasar yang disiapkan daerah,” kata Agung pula.
Sekretaris Daerah Provinsi Sulteng Novalina menyambut baik peluang investasi yang masuk dan menegaskan kesiapan daerah berkolaborasi dengan pemerintah pusat untuk mempercepat pembangunan subsektor peternakan secara berkelanjutan.
Novalina menilai potensi lahan di Sulteng masih luas dan berharap koordinasi dengan pemerintah pusat dipercepat agar infrastruktur pendukung masuk perencanaan pembangunan daerah sejak 2026.
"Hal ini penting agar dapat masuk dalam perencanaan pembangunan daerah sejak 2026,” ujar Novalina.
Selain isu investasi, Pemprov Sulteng juga menyampaikan harapan agar provinsi tersebut dapat menjadi lokasi prioritas bagi pelaksanaan sejumlah program strategis Kementan.
"Kolaborasi dengan pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan mitra swasta dinilai menjadi jalan utama untuk memperkuat ekonomi daerah," ujarnya lagi.
Dengan investasi dari berbagai pihak, kata Novalina, diharapkan Sulteng akan menjadi katalis dalam mendorong kemandirian pangan, khususnya dalam mengurangi ketergantungan terhadap impor bahan baku susu, menuju Indonesia Emas 2045.
Baca juga: Kementan: Inpres P2SDN dibutuhkan untuk percepat produksi susu-daging
Baca juga: Wamentan mendorong hilirisasi susu dan pembibitan ternak nasional
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.