Jakarta (ANTARA) - Kementerian Sosial (Kemensos) menerapkan strategi utama berupa kolaborasi dengan instansi lintas sektor dalam mencapai target program prioritas pemerintah, seperti pengentasan kemiskinan ekstrem di tengah kebijakan efisiensi APBN.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf ditemui setelah membuka perayaan Isra Mikraj 1446 Hijriah di Gedung Aneka Bakti Kementerian Sosial di Jakarta, Jumat, menjelaskan kolaborasi antara Kemensos dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), salah satu contoh konkret yang patut terus dikembangkan.
Selain itu, Kemensos dan Basnas baru-baru ini membangun 93 rumah bagi nelayan di Indramayu, Jawa Barat. Sebelumnya, rumah nelayan itu tidak layak huni, terdampak rob setiap hari. Namun, dalam waktu tiga bulan, seluruh warga berhasil direlokasi ke tempat yang lebih aman dan layak.
"Insyaallah kalau kita menghilangkan ego sektoral, kita kerja bersama, terintegrasi, dan terpadu, tidak hanya di Kementerian Sosial, tapi juga kementerian lembaga yang lain, nah ini akan meningkatkan efektivitas program-program kita," kata dia.
Baca juga: Kemensos bangun dapur umum di lokasi terdampak banjir Gorontalo Utara
Di hadapan ratusan pegawai Kemensos itu, ia menekankan perlunya inovasi baru sehingga kolaborasi lintas sektor bisa berjalan tepat sasaran dan selaras dengan tujuan efisiensi anggaran yang menjadi kebijakan Presiden.
"Pengurangan anggaran itu semata-mata untuk yang lebih konkret dan nyata dalam mengatasi masalah bangsa," kata dia.
Dia menjelaskan berdasarkan hasil evaluasi, Presiden menilai penurunan angka kemiskinan ekstrem di Indonesia masih cenderung lambat dibandingkan dengan besarnya anggaran di setiap kementerian/lembaga dan pemerintah daerah.
Oleh karena itu, Presiden meminta para menteri koordinator mengkaji kembali program-program di setiap kementerian dan lembaga, hingga pemerintah daerah.
"Banyak program yang dinilai oleh Presiden masih tumpang tindih dan memiliki ego sektoral yang tinggi, sehingga belum cukup tajam dalam mengatasi kemiskinan," kata dia.
Atas pertimbangan tersebut, kata dia, Kemensos membuka kolaborasi dan menajamkan program, seperti memperbaharui data sasaran penerima manfaat menjadi lebih akurat dan dipadukan program berkelanjutan, yang mana hilirnya mengentaskan kemiskinan ekstrem.
Yusuf menilai semua ini penting apalagi target yang diberikan Presiden kepada kementerian dan lembaga menekan angka kemiskinan ekstrem di Indonesia harus turun hingga nol persen, minimal dalam dua tahun.
Baca juga: Kemensos kerahkan pendamping sosial sukseskan cek kesehatan gratis
Baca juga: Pemerintah fokus kirim bantuan untuk 3,1 juta penduduk miskin ekstrem
Baca juga: Mensos ajak pilar sosial terlibat buat "wong cilik" bisa tersenyum
Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2025