Jakarta (ANTARA) - Kementerian Sosial (Kemensos) memberdayakan sebanyak sembilan desa di Provinsi Jawa Tengah sebagai proyek percontohan (pilot project) program Graduasi Bantuan Sosial Tahun 2025, yang merupakan bagian dari strategi nasional untuk menuntaskan kemiskinan.
"Di Jawa Tengah kita akan mulai di sembilan desa, target menengahnya 923 desa, ada tambahan dari Bappeda, jadi berjumlah 1.278 untuk 35 kabupaten. Jadi pada hari ini kita workshop, menyamakan konsep dan program, sampai sedetail-detailnya supaya program pemberdayaan segera berjalan dan masyarakat bisa berdaya, bisa mandiri, bisa produktif,” kata Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo dalam pernyataan tertulis di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Wapres instruksikan Jateng perbaiki data warga miskin ekstrem
Ia mengatakan, langkah itu sebagai respons atas perintah Presiden Prabowo Subianto yang menginginkan penurunan angka kemiskinan ekstrem menjadi nol persen.
Adapun sembilan desa tersebut adalah Desa Pesodongan di Kabupaten Wonosobo, Desa Gambuhan di Kabupaten Pemalang, Desa Wlahar di Kabupaten Brebes, Desa Kalisalak di Kabupaten Banyumas, Desa Ngresrep Balong di Kabupaten Kendal, Desa Kepuhsari di Kabupaten Wonogiri, Desa Dimoro di Kabupaten Grobogan, Desa Purwosari di Kabupaten Magelang, dan Desa Peniron di Kabupaten Kebumen.
Wamensos Agus juga menjelaskan, dalam penyaluran bansos, semua pihak mengacu pada Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) yang memuat nama, alamat, hingga profil warga miskin di seluruh Indonesia.
Baca juga: BP Taskin ajak para kades sukseskan MBG-Sekolah Rakyat Miskin
Berdasarkan data ini, ia menyebutkan lebih dari 52 persen warga miskin berada di Jawa, dengan konsentrasi tertinggi di empat provinsi, yakni Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Banten.
"Perintah Pak Presiden harus selesai untuk miskin ekstrem di tahun 2026, dan miskin itu di tahun 2029 harus di bawah lima persen. Tentunya Kemensos tidak bisa sendirian, harus bekerja sama," katanya.
Hingga Mei 2025, kata dia, sejumlah inisiatif kolaboratif telah berjalan di sembilan lokasi.
Sembilan lokasi itu di antaranya ialah pelatihan anyaman dari bahan eceng gondok oleh Kemensos di Desa Kalisalak dan Pesodongan, pembangunan jamban sehat di Kalisalak oleh PT Bhimasena Prima Indonesia senilai Rp15 juta, serta pembuatan kandang kambing perah oleh BPR BKK Wonosobo di Desa Pesodongan senilai Rp30 juta.
Selain itu, ia menyebutkan Dinas Koperasi dan UMKM Jawa Tengah juga melatih warga di Desa Kalisalak dan Pesodongan untuk pengolahan produk lokal dan pendampingan usaha.
Baca juga: Pemprov Jateng gratiskan siswa miskin di 139 sekolah swasta
Kegiatan pemberdayaan pelatihan digital marketing juga dilaksanakan di Desa Ngresrep dan Gambuhan.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua Komisi E DPRD Provinsi Jawa Tengah Yudi Indras pun memberikan apresiasi atas langkah Kemensos.
"Ini ke depan menjadi suatu langkah yang baik, dan kita bersama-sama menurunkan angka kemiskinan," kata Yudi.
Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2025