Kemenperin gelar Batik City Run 2025 jadi ajang promosi industri batik

3 days ago 7
Industri batik telah tumbuh luas di berbagai daerah dan menjadi sumber penghidupan masyarakat, khususnya industri kecil dan menengah (IKM).

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memperkuat promosi industri batik yang berorientasi lingkungan, salah satunya melalui penyelenggaraan Batik City Run 2025 yang akan digelar pada 12 Oktober mendatang di Yogyakarta.

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita, di Jakarta, Senin, menyatakan kegiatan itu merupakan komitmen pihaknya untuk terus mendorong pengembangan industri batik nasional agar semakin berdaya saing, berkelanjutan, dan mampu menembus pasar global.

Apalagi, batik bukan hanya sebagai warisan budaya, tetapi juga sektor industri strategis yang mampu menyerap tenaga kerja, meningkatkan ekspor, serta memperkuat identitas bangsa.

"Industri batik telah tumbuh luas di berbagai daerah dan menjadi sumber penghidupan masyarakat, khususnya industri kecil dan menengah (IKM). Oleh karena itu, Kemenperin bertekad mendukung inovasi, peningkatan kualitas, hingga penerapan teknologi ramah lingkungan di sektor industri batik, sehingga batik Indonesia mampu terus lestari dan relevan dengan perkembangan zaman," ujarnya.

Hal senada disampaikan Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Andi Rizaldi bahwa arah kebijakan Kemenperin dalam pengembangan industri batik berfokus pada aspek ramah lingkungan dan keberlanjutan.

“Melalui berbagai program standardisasi dan sertifikasi, kami mendorong industri batik untuk beralih pada penggunaan bahan baku alami serta proses produksi yang minim dampak lingkungan,” katanya lagi.

Oleh karena itu, diperlukan upaya edukasi dan promosi yang menjelaskan industri batik di tanah air sudah ada yang menerapkan konsep ramah lingkungan dengan malam sawit, yang menjadi salah satu bentuk nyata transformasi menuju industri batik yang berkelanjutan.

“Langkah ini sekaligus menjawab tuntutan pasar global yang semakin memperhatikan aspek lingkungan dalam produk industri kreatif,” kata Andi.

Sebagai bagian dari upaya mendekatkan batik dengan masyarakat luas, Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kerajinan dan Batik (BBSPJIKB) akan menggelar Batik City Run 2025 pada 12 Oktober 2025 di Yogyakarta, bertepatan dengan perayaan Hari Batik Nasional.

Kepala BBSPJIKB Jonni Afrizon menyampaikan, kegiatan Batik City Run 2025 bukan sekadar ajang olahraga, melainkan kampanye budaya.

“Batik City Run adalah cara kami untuk menyatukan gaya hidup sehat dengan kecintaan terhadap batik. Kami ingin masyarakat, khususnya generasi muda, melihat batik bukan hanya busana formal, tetapi identitas sehari-hari yang keren, modern, dan membanggakan,” katanya lagi.

Batik City Run 2025 akan menghadirkan dua kategori lari, yaitu 5K dan 3K, dengan target 2.000 peserta yang terdiri dari pelari profesional, komunitas lari, masyarakat umum, hingga pelaku industri batik. Rute ikonik Benteng Vredeburg-Malioboro dipilih sebagai lokasi start dan finish, menghadirkan pengalaman berlari yang menyatu dengan suasana khas Kota Yogyakarta.

Baca juga: Kemenperin pacu penerapan prinsip keberlanjutan di industri batik

Baca juga: Batik Indonesia warnai "Who's Next 2025" perkuat diplomasi budaya

Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |