Sampang (ANTARA) - Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Dinkes-KB) Kabupaten Sampang, Jawa Timur berupaya menekan angka kematian ibu dan anak di wilayah dengan menggandeng yayasan organisasi nirlaba, yakni Yayasan Projeck Hope.
"Ini kami lakukan, karena angka kematian ibu dan anak di Sampang cenderung meningkat, sehingga butuh upaya serius dan terukur untuk mengatasi persoalan tersebut," kata Plt Kepala Dinkes-KB Sampang Dwi Herlina Lusiana di Sampang, Jawa Timur, Kamis.
Ia menjelaskan, angka kematian ibu di kabupaten itu pada 2019 tercatat 66 per 100 ribu kelahiran hidup dan pada 2020 61 per kelahiran hidup.
Sedangkan angka kematian bayi mulai 2019 hingga 2021 cenderung stagnan, yakni 23 per 1.000 kelahiran hidup.
Baca juga: WPSD 2025, Pemerintah tingkatkan keselamatan ibu dan bayi
"Dalam pandangan kami, angka ini masih tinggi, dan oleh karena itu, kami lalu menggandeng organisasi nirlaba yang memang bergerak dalam pendampingan menekan angka kematian ibu dan bayi, yakni Yayasan Projeck Hope," katanya.
Herlina menjelaskan, Yayasan Project Hope merupakan organisasi nirlaba yang bekerja untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.
Yayasan ini berfokus pada peningkatan kapasitas tenaga kesehatan agar mampu memberikan layanan yang baik kepada masyarakat.
"Kegiatan yang dilakukan oleh yayasan ini mengadakan pelatihan bagi tenaga medis dan kader untuk meningkatkan keterampilan mereka, terutama dalam pencegahan infeksi, penanganan ibu dan anak, serta kesehatan mental," katanya.
Baca juga: Angka kematian ibu di Kaltim terlapor 26 kasus
Selain itu, yang juga menjadi kegiatan pokok dalam kerja sama itu, menurunkan angka kematian ibu dan bayi dengan pelatihan dan pendampingan.
Menurut Herlina, kerja sama dengan Yayasan Project Hope itu mulai dilakukan Dinkes-KB Kabupaten Sampang sejak 2022.
"Dan dari kerja sama tersebut, kini hasilnya sudah mulai dirasakan," katanya.
Plt Kepala Dinkes-KB Dwi Herlina Lusiana menuturkan, kini, angka kematian ibu tercatat hanya sebanyak tujuh orang, terhitung sejak Januari hingga Juli 2025, menurun dari 2024 yang mencapai 14 orang di kurun waktu yang sama.
Baca juga: Mendukbangga: KB merupakan ikhtiar tekan angka kematian ibu dan bayi
Sedangkan, angka kematian bayi terdata sebanyak 38 orang, menurut dari sebelumnya yang tercatat sebanyak 68 orang.
"Program akselerasi percepatan penurunan angka kematian ibu dan anak ini mulai Juni 2022 dan akan berakhir pada akhir September 2025," katanya.
Menurut Manajer Yayasan Project Hope, Tutut Sri Purwanto, selain memberikan bantuan pelatihan kepada para tenaga medis, pihaknya juga telah memberikan bantuan alat untuk puskesmas dan rumah sakit.
"Program lain yang kami dorong agar terus dilakukan di Kabupaten Sampang ini adalah promosi kesehatan dalam rangka meningkatkan prilaku hidup sehat di kalangan masyarakat," katanya.
Selain itu, pendidikan bagi calon pengantin tentang kesehatan reproduksi juga penting dilakukan sebagai bekal mereka dalam menjalani kehidupan berumah tangga dan mempersiapkan generasi sehat dan berkualitas.
Baca juga: Dinkes berupaya turunkan angka kematian ibu dan bayi di Bengkayang
Pewarta: Abd Aziz
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.