Kemenko PMK dorong transformasi pesantren jadi lebih maju

2 months ago 21

Jombang (ANTARA) - Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) mendorong transformasi pesantren menjadi lebih maju, sehingga para santri ke depan juga bisa lebih kompeten.

Menteri Koordinator (Menko) PMK Pratikno mengemukakan pemerintah sangat perhatian pada pendidikan. Hal itu sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto bahwa pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul harus diutamakan.

"Pengembangan SDM unggul dimana pun anak Indonesia berada, sekolah formal maupun informal, di sekolah umum maupun sekolah keagamaan, di kota maupun di pinggiran, semua harus mendapatkan pelayanan maksimum di bidang pendidikan," kata Menko PMK Pratikno saat ke Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Sabtu.

Menko Pratikno mengatakan anak-anak juga harus sehat secara fisik, sehat secara mental, sehat secara moral, dan juga mempunyai kompetensi yang relevan.

Baca juga: Kemenko PMK: "Smart Pesantren" fokus ke digitalisasi belajar-mengajar

Menurutnya, jumlah anak-anak Indonesia yang belajar di pesantren sangat besar, sehingga pemerintah pun juga ikut andil untuk mencerdaskan anak-anak, termasuk di pesantren.

Ketua Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf yang hadir dalam acara tersebut mengemukakan jumlah pesantren yang terdata di Indonesia sesuai dengan data dari Kementerian Agama (Kemenag) mencapai 42 ribu pesantren dengan jumlah santri hingga lebih dari 5 juta orang.

Di tengah perubahan yang demikian cepat, lanjutnya, pesantren hari ini sangat berbeda dengan pesantren pada masa lalu, misalnya saat zaman pendiri sekaligus pengasuh Pesantren Tebuireng Jombang KH Hasyim Asy'ari.

Adanya perubahan ke depan itu, kata dia, adalah sebuah hal yang tidak dapat dihindari sehingga pesantren harus mampu untuk beradaptasi dengan perubahan tersebut.

Baca juga: Kemenko Ekonomi dorong akselerasi inklusi keuangan di pondok pesantren

PBNU, kata dia, kolaborasi dengan Kemenko PMK menggelar kuliah umum pembukaan "Nasyrus Sanad Musyawarah Transformasi Pesantren".

Dengan kegiatan ini, lanjutnya, diharapkan bisa lebih memperkuat peran pesantren demi menciptakan para santri yang mempunyai sumber daya manusia unggul.

Kegiatan tersebut diikuti perwakilan dari 50 pesantren seluruh Indonesia. Acara tersebut digelar selama dua pekan.

Selain membahas soal pesantren, dalam kegiatan itu juga membahas soal Nasyrus Sanad, yang merupakan esensi dari pendidikan yang paling mendasar di pesantren.

Baca juga: Pengasuh Pesantren Tebuireng Jombang serukan jaga persatuan

Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |