Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) menjalin kolaborasi strategis dalam meningkatkan kesehatan masyarakat melalui pendekatan edukasi keagamaan, yang dituangkan dalam penandatanganan nota kesepahaman.
Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat, Menteri Kesehatan (Mnkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan kolaborasi Kemenkes dan MUI ini diharapkan terus berlanjut dengan pendekatan promotif dan preventif yang mencakup kesehatan fisik dan spiritual.
Menkes menyampaikan menjaga kesehatan merupakan bentuk ikhtiar bersama untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Ia memaparkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS), yang menunjukkan bahwa rata-rata usia harapan hidup masyarakat Indonesia meningkat dari 72 tahun menjadi 74 tahun.
Meski mencerminkan pencapaian, Menkes menilai angka ini juga membawa tantangan, khususnya dalam memastikan kualitas hidup yang baik bagi kelompok lanjut usia (lansia). Dia menyebutkan menjaga kesehatan merupakan investasi penting bagi kualitas hidup.
“Menjaga kesehatan lebih baik daripada mengobati. Dengan menjaga pola hidup sehat, masyarakat tidak hanya memperpanjang usia, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup. Ini adalah investasi besar untuk umat,” kata Menkes.
Baca juga: Menkes: Jaga makan dan rajin berolahraga bentuk hidup sehat
Menurutnya, kesehatan sebagai bagian dari ibadah juga ditekankan dalam kolaborasi ini. Kesehatan adalah nikmat Allah yang wajib dijaga, katanya, dan Islam mengajarkan pentingnya kesehatan sebagai bagian dari ibadah. Dengan penandatanganan MoU tersebut, dia berharap umat memahami dan menerapkan pola hidup sehat sebagai bagian dari pengamalan nilai-nilai keagamaan.
“Kesehatan berada di atas kesejahteraan. Sebanyak apa pun harta yang kita miliki, jika kesehatan terganggu, segalanya menjadi tidak berarti. Oleh karena itu menjaga kesehatan adalah prioritas,” kata Menkes.
Dia pun menyampaikan tiga langkah sederhana menjaga kesehatan, yakni menjaga pola makan, tidur yang cukup, dan olahraga rutin minimal 30 menit sehari, lima kali seminggu, tanpa henti.
Dalam keterangan yang sama, Ketua Umum Dewan Pimpinan MUI Anwar Iskandar menyebutkan tujuan akhirnya adalah mewujudkan masyarakat Indonesia yang sehat, sejahtera, dan bermartabat. Menurutnya, kesehatan merupakan nikmat yang harus disyukuri dan dijaga.
Baca juga: Menkes sebut pilar pertama transformasi kesehatan paling di hati
“Ajaran agama mengajarkan kita untuk selalu memohon kesehatan. Rasulullah sendiri mengajarkan doa untuk kesehatan dan keselamatan. Oleh karena itu, menjaga kesehatan adalah bagian dari ibadah,” ujar Anwar.
Selain kesehatan fisik, hal yang juga penting dijaga adalah menjaga moralitas bangsa, kata dia, karena kesehatan dan moralitas adalah dua hal yang saling melengkapi dalam membangun masyarakat yang kuat dan harmonis.
“Bangsa yang sehat secara fisik dan moral akan mampu menghadapi segala tantangan, baik di tingkat nasional maupun global,” ucapnya.
Ia juga menyoroti pentingnya sinergi antara MUI dan Kemenkes, mengingat kedua lembaga ini memiliki jaringan yang menjangkau hingga tingkat akar rumput, seperti puskesmas dan komunitas keagamaan. Kolaborasi ini diharapkan dapat menghasilkan program kesehatan yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.
Baca juga: MUI: Jangan abai prokes dalam aktivitas sosial maupun keagamaan
Pewarta: Mecca Yumna Ning Prisie
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024