Kemendikdasmen soroti penerapan positif pembelajaran logis ala Jepang

3 months ago 24

Samarinda (ANTARA) - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menyoroti pentingnya penerapan pembelajaran berbasis logika yang diterapkan di Jepang untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

"Jepang sangat menekankan pembinaan guru untuk mencapai pembelajaran yang berlandaskan 'logical thinking'. Orang Jepang itu sangat logis dan rasional dalam berpikir," ujar Penelaah Analisis Kebijakan Direktorat Guru PAUD dan PNF Kemendikdasmen Abdul Gofur pada Lokakarya Pembelajaran Mendalam yang diikuti para guru Kalimantan Timur, di Samarinda, Rabu.

Ia mencontohkan bagaimana orang Jepang menganalisis peristiwa tsunami di Aceh. Ketika ada sebuah masjid yang tetap berdiri di tengah kehancuran, orang Jepang tidak lantas mengaitkannya dengan hal spiritual, melainkan mencari penjelasan logis di baliknya.

Gofur mengakui bahwa Indonesia masih menghadapi tantangan besar dalam peringkat Programme for International Student Assessment (PISA).

"Nilai kita masih kurang pada skor PISA, masih kalah dengan Vietnam," katanya.

Ia menyoroti Vietnam yang mampu menduduki peringkat kedelapan untuk literasi dan numerasi pada PISA 2012, meskipun merupakan negara yang terlambat merdeka.

Menyikapi hal ini, Kemendikdasmen terus berupaya meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah-sekolah Indonesia. Berbagai program telah diluncurkan, seperti pendekatan STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts, and Mathematics), pembelajaran High Order Thinking (HOT), dan konsep Merdeka Belajar.

Saat ini, fokus juga diarahkan pada Deep Learning atau pembelajaran mendalam, karena kualitas pendidikan sangat bergantung pada kualitas guru.

Gofur juga berbagi pengalaman mengenai Lesson Study, sebuah metode pembelajaran yang dipelajarinya di Jepang. Ia menjelaskan bahwa Lesson Study memiliki siklus plan (merancang), do (melaksanakan), dan see (mengevaluasi).

Menurut Gofur, guru-guru di Indonesia masih kesulitan dalam menentukan objek atau tujuan pembelajaran yang jelas, serta mengaitkannya dengan aktivitas dan evaluasi.

"Oleh karena itu Lesson Study menjadi penting karena mendorong diskusi kolaboratif untuk memperkuat perencanaan, desain aktivitas, dan perumusan ringkasan evaluasi," demikian Gofur.

Baca juga: DPR dan Kemendikdasmen perkuat guru Kaltim di pembelajaran mendalam
Baca juga: Mendikdasmen pastikan SPMB di Jawa Tengah selaras dengan pusat

Pewarta: Ahmad Rifandi
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |