Tanjung Pandan (ANTARA) - Plt Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka, Suyanto mengatakan peringatan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW 1446 Hijriah adalah momentum yang mengingatkan umat Islam tentang keagungan perintah shalat lima waktu.
"Peristiwa Isra Miraj Nabi Muhammad SAW mengingatkan kita tentang keagungan perintah untuk menegakkan shalat lima waktu," katanya di Tanjungpandan, Senin.
Menurut dia, peristiwa Isra Mi'raj adalah peristiwa perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Madinah menuju Baitul Maqdis dan naik ke Sidratul Muntaha.
Ia mengatakan, melalui peristiwa Isra Mi'raj tersebut Nabi Muhammad SAW menerima perintah shalat lima waktu langsung dari Allah SWT.
"Maka marilah kita menegakkan shalat lima waktu dengan pandai membagi waktu. Dalam kehidupan ada waktu ibadah, keluarga, dan bermasyarakat, jadi kita harus bisa membagi waktu ini," ujarnya.
Baca juga: Makna di balik peringatan 27 Rajab, Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW
Baca juga: Kapan Isra Mi'raj 2025? Simak waktu, makna, dan hikmahnya
Ia menjelaskan, melaksanakan shalat lima waktu merupakan bentuk atau wujud ketaatan dan ketakwaan seorang hamba sekaligus membangun kedekatan kepada Allah SWT.
"Untuk selalu dekat dengan Allah SWT maka kita harus menegakkan shalat lima waktu," katanya.
Menurutnya, selain itu, peristiwa Isra Mi'raj juga mencerminkan keteguhan iman dan kesabaran Nabi Muhammad SAW dalam menghadapi tantangan dan cobaan dalam kehidupan.
Isra Mi'raj juga mengajarkan tentang semangat persatuan dan kesatuan.
"Nabi Muhammad SAW mengajarkan kepada kita semua jika kita bersatu maka semua rintangan dan cobaan dapat diatasi dengan memohon ridho dan berdoa kepada Allah SWT," ujarnya.
Baca juga: Libur Isra Mi'raj-Imlek, lalin di Tol Trans Sumatera naik 12 persen
Baca juga: KCIC: Whoosh angkut 92 ribu penumpang selama libur Isra Mi'raj-Imlek
Baca juga: Kemenhub cek persyaratan 118 bus pariwisata di momen libur panjang
Pewarta: Kasmono/Apriliansyah
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2025
