Kemdiktisaintek-Polmed penanganan bencana Sumut, susu bayi diperlukan

8 hours ago 3
Dalam situasi darurat seperti ini, keamanan pangan tidak bisa dinegosiasikan. Susu UHT menjadi pilihan yang lebih aman karena tidak memerlukan air bersih dan ini harus dipadukan dengan susu formula yang sesuai usia

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) melakukan koordinasi dengan Politeknik Negeri Medan (Polmed) untuk menangani daerah terdampak bencana di Sumatera Utara (Sumut).

Dosen Polmed sekaligus koordinator relawan Herman melalui keterangan di Jakarta, Senin, mengatakan kesediaan beras hanya cukup untuk tiga hari, sementara banyak warga terdampak di daerah Langkat dan sekitarnya kehilangan akses terhadap pekerjaan maupun kebutuhan harian.

Dia menjelaskan susu bayi menjadi prioritas, namun kondisi lapangan tidak memungkinkan penggunaan susu bubuk secara optimal karena minimnya air bersih.

Menurut Herman, distribusi air bersih masih menjadi persoalan. Tangki air belum tersedia, sehingga warga mengandalkan air mineral untuk memasak maupun kebutuhan darurat lainnya.

"Air bersih adalah kunci. Selama tangki belum ada, warga tetap menggunakan air mineral untuk memenuhi kebutuhan setiap hari. air bersih sangat dibutuhkan oleh warga terdampak bencana banjir," katanya.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie menekankan pemenuhan kebutuhan paling mendesak, terutama untuk bayi, anak-anak, dan perempuan.

"Dalam situasi darurat seperti ini, keamanan pangan tidak bisa dinegosiasikan. Susu UHT menjadi pilihan yang lebih aman karena tidak memerlukan air bersih dan ini harus dipadukan dengan susu formula yang sesuai usia. Kebutuhan lainnya yang juga krusial mencakup pembalut wanita, popok, dan pakaian dalam," ujar Wamendiktisaintek Stella.

Wamendiktisaintek mengingatkan posko dapat mengajukan kebutuhan tambahan secara resmi melalui tim, dengan daftar barang, jumlah, dan estimasi biaya untuk memastikan mekanisme tersebut dipermudah agar tidak menghambat kecepatan tanggap darurat.

"Tahap darurat selalu membutuhkan informasi yang cepat dan akurat. Kami ingin memastikan setiap bantuan yang turun sangat menjawab kebutuhan warga, bukan sekadar mengirim barang," tutur Wamendiktisaintek Stella Christie.

Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |