Jakarta (ANTARA) - Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang, anggota Holding BUMN Danareksa, mencatat investasi Rp4,87 triliun sepanjang 2025 dengan pemanfaatan lahan 93,67 hektare, memperkuat perannya sebagai pusat pengembangan industri modern dan motor pertumbuhan investasi nasional.
"Capaian tahun ini mencerminkan meningkatnya kepercayaan investor global terhadap kawasan," kata Direktur Utama KEK Industropolis Batang Ngurah Wirawan dalam keterangan di Jakarta, Senin.
Dia menyampaikan sebanyak 12 investor dari Hong Kong, Singapura, Malaysia, Indonesia, dan China resmi bergabung sepanjang tahun ini. Mereka mengisi kawasan dengan industri strategis meliputi baterai, otomotif, alat kesehatan, garmen, furnitur luar ruang, makanan dan minuman, alas kaki, baja, tekstil, hingga kemasan.
Menurutnya komposisi sektor yang beragam itu memperkuat ekosistem industri yang lengkap, modern, dan berdaya saing global.
Capaian itu juga mendorong proyeksi serapan lebih dari 9.000 tenaga kerja, memberikan dampak langsung bagi masyarakat Batang dan Jawa Tengah.
"Sejumlah perusahaan bahkan telah memulai operasional lebih awal, seperti PT Fondfashion Seamless Garment, yang memanfaatkan Bangunan Pabrik Siap Pakai (BPSP) sembari menunggu penyelesaian pembangunan fasilitas utama mereka," ujarnya.
Investor lainnya akan beroperasi secara bertahap pada 2026, 2027, dan 2028, sehingga aktivitas ekonomi di kawasan akan terus meningkat dari tahun ke tahun.
Tahun 2025 juga diperkuat oleh hadirnya investor berskala besar seperti PT LBM Energi Baru Indonesia, perusahaan pendukung industri kendaraan listrik (EV) yang menjadi penyerap lahan terbesar tahun ini yaitu 31,72 hektare, memperkuat rantai pasok EV nasional.
"Sementara itu, Yotrio/JJD Outdoors, produsen furnitur luar ruang berorientasi ekspor, memberikan kontribusi signifikan pada proyeksi kebutuhan tenaga kerja untuk pemenuhan pasar Amerika Serikat dan Eropa," kata dia.
Baca juga: Danantara dan PLN jajaki peluang investasi energi baru terbarukan
Dia mengatakan seluruh capaian itu sejalan dengan Asta Cita Pemerintah, terutama agenda penguatan industri nasional, penciptaan lapangan kerja berkualitas, dan akselerasi hilirisasi.
Lebih lanjut dia menuturkan KEK Industropolis Batang menjadi ruang nyata di mana agenda pembangunan tersebut hadir dalam bentuk kawasan industri yang produktif, inklusif, dan berkelanjutan.
"Industropolis Batang hadir sebagai kawasan industri modern yang terhubung dan siap menyambut industri masa depan Indonesia. Capaian tahun ini menunjukkan kita berada di jalur yang tepat dalam mendorong realisasi investasi industri nasional,” ujar Ngurah.
Optimisme itu, lanjut Ngurah, sejalan dengan pernyataan Presiden Prabowo Subianto, yang saat meresmikan KEK Industropolis Batang pada 20 Maret 2025, menyampaikan bila kawasan itu akan berkembang menjadi Shenzhen-nya Indonesia, pusat industri maju yang mampu bersaing secara global.
Seiring perkembangan kawasan, Industropolis Batang terus memperkuat posisinya bukan hanya sebagai pengelola lahan industri, tetapi sebagai pengelola kawasan industri modern berstandar global.
Transformasi itu diharapkan menumbuhkan rasa bangga masyarakat bahwa Batang kini hadir di panggung internasional sebagai rumah bagi industri kelas dunia, pusat penciptaan lapangan kerja, dan motor pertumbuhan ekonomi baru Indonesia.
Dengan infrastruktur yang terus ditingkatkan, layanan investasi yang terintegrasi, serta dukungan penuh pemerintah pusat dan daerah, KEK Industropolis Batang berkomitmen menjaga momentum positif ini.
"Kawasan ini siap melangkah sebagai lingkungan industri yang modern, kompetitif, dan membanggakan bagi Indonesia," kata Ngurah.
Baca juga: KEK dongkrak pertumbuhan ekonomi Batang dan Kendal hingga 8 persen
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































