Jakarta (ANTARA) - Kejaksaan Agung (Kejagung) menggelar pameran kinerja dalam bentuk "Kejaksaan on The Spot 2025", dan program gelar wicara bertajuk “Obrolan Menarik Jaksa (OM JAK) Menjawab” untuk mendekatkan diri kepada masyarakat.
Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen (Jamintel) Reda Manthovani mengatakan upaya tersebut dilakukan karena Kejaksaan ingin menghilangkan jarak, menjembatani persepsi, dan membangun komunikasi dua arah secara langsung dengan masyarakat.
“Jaksa bukan lagi sosok yang berada di menara gading, melainkan menjadi rekan yang siap mendengarkan dan memberikan pelayanan hukum secara transparan dan akuntabel,” ujar Reda dalam keterangan yang dikonfirmasi di Jakarta, Minggu.
Selain itu, dia mengatakan upaya mendekatkan diri kepada masyarakat dilakukan karena selama ini masih ada yang memandang Kejaksaan hanya bertugas bersidang dan menangani perkara saja.
“Padahal, lebih dari itu. Kejaksaan juga memiliki tugas dan fungsi untuk hadir sebagai representasi negara dalam mendukung pembangunan serta menghadirkan ketenteraman di tengah masyarakat,” katanya.
Adapun "Kejaksaan on The Spot 2025" bertema Transformasi Kejaksaan menuju Indonesia Maju yang menjelaskan kinerja dan publikasi keterbukaan informasi publik Kejagung tahun 2025.
Sementara "OM JAK Menjawab" membahas pencegahan judi daring (judi online) di tengah masyarakat yang menghadirkan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Umum (Jampidum) Kejagung Asep Nana Mulyana, dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno.
Selain itu, Jaksa Agung Muda Bidang Pembinaan (Jambin) Hendro Dewanto, Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Adriansyah, dan Jaksa Agung Muda Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara (Jamdatun) Narendra Jatna turut hadir dalam acara tersebut.
Baca juga: Kejagung perkuat penanganan kejahatan transnasional lewat tim JAGO
Baca juga: Kejagung pastikan penegakan hukum tajam ke atas, humanis ke bawah
Baca juga: Jamintel Kejagung dorong zero tipikor lewat Jaksa Garda Desa
Pewarta: Rio Feisal
Editor: Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
