Jakarta (ANTARA) - Psikolog Klinis dari Universitas Indonesia Phoebe Ramadina, M.Psi., Psikolog mengatakan perlunya untuk tetap mengedepankan komunikasi yang jujur dan penuh empati ketika mendampingi pasangan yang terlibat judi online (judol).
“Penting untuk tetap mengedepankan komunikasi yang jujur dan penuh empati. Berikan kesempatan bagi pasangan untuk menjelaskan situasi yang mereka hadapi. Sampaikan secara terbuka kekhawatiran Anda, terutama terkait dampaknya terhadap kondisi keuangan dan kesejahteraan keluarga,” kata Phoebe kepada ANTARA, Selasa.
Psikolog klinis di Personal Growth ini mengatakan rasa marah, kecewa atau khawatir merupakan reaksi yang wajar saat mengetahui pasangan terlibat dalam perilaku merugikan seperti judi online.
Baca juga: Kemkomdigi telah "take down" 2 juta situs judi online
Namun komunikasi harus tetap dibangun dengan membicarakan jalan keluar yang realistis dari keadaan tersebut. Ia mengatakan dukungan pasangan sangat dibutuhkan dalam proses ini mengingat judi online bukan sekadar kebiasaan buruk namun bisa menjadi bentuk kecanduan yang butuh penanganan profesional.
“Dukungan dari pasangan memang sangat berarti dalam proses ini, namun menjaga batas yang sehat tetap krusial agar tidak mengorbankan diri sendiri di tengah perjuangan tersebut,” kata Phoebe.
Ia juga menyarankan untuk bangun komunikasi dengan pendekatan yang tidak menghakimi dan menggunakan bahasa yang mencerminkan kepedulian, bukan tuduhan, agar pasangan tidak merasa diserang dan lebih terbuka terhadap percakapan.
Ajak pasangan untuk sama-sama mencari informasi tentang kerugian judi online dan langkah-langkah untuk mengatasi kecanduannya. Sampaikan juga kekhawatiran secara jujur namun tenang mengenai dampak negatif dari judi online baik terhadap keluarga, kondisi keuangan, maupun masa depan bersama
Ia juga menyarankan untuk mencari bantuan psikolog atau konselor sebagai langkah penting dalam proses pemulihan. Dengan pendampingan dari tenaga profesional, proses pemulihan bisa lebih terarah dan mendalam.
“Pendekatan yang penuh empati dan dukungan bisa menjadi langkah awal yang penting dalam perubahan,” katanya.
Baca juga: Langkah Kemkomdigi tangani konten judi online yang susupi web Pemda
Baca juga: Kemkomdigi tegas tak pernah minta data masyarakat soal judi online
Baca juga: AI bisa dimanfaatkan untuk cegah penyebaran konten judol
Pewarta: Fitra Ashari
Editor: Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.