Pekanbaru, (ANTARA) - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Desa Karya Indah, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, terus meluas dengan perkiraan luas lahan terbakar mencapai sekitar 30 hektare.
Komandan Regu 3 Manggala Agni Daops Sumatera IV Pekanbaru, M Jamil mengatakan lahan yang terbakar merupakan milik masyarakat. Sebagian besar berupa tanah gambut dengan kedalaman terbakar hingga satu meter.
“Kondisi di lapangan sangat parah, terlebih kedalaman gambut yang terbakar cukup dalam, sehingga api sulit dipadamkan total,” kata Jamil saat dikonfirmasi dari Pekanbaru, Senin.
Ia menjelaskan, keterbatasan sumber air juga menjadi kendala. Sumber air terdekat berada sekitar 350 meter dari lokasi kebakaran, membuat proses pemadaman cukup sulit.
Baca juga: Menteri LH dorong pihak terkait bersinergi cegah karhutla di Riau
Baca juga: BNPB: Operasi modifikasi cuaca di Riau dilanjutkan hingga 12 Mei 2025
Selain Manggala Agni, upaya pemadaman turut melibatkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), aparat kepolisian, dan masyarakat peduli api. Satu unit helikopter "water bombing" juga dikerahkan untuk membantu pengendalian api dari udara.
Sementara itu, penyebab pasti kebakaran masih dalam penyelidikan pihak berwenang. Petugas gabungan tetap siaga di lokasi untuk mencegah api meluas dan menjaga keselamatan masyarakat sekitar.
Dia mengatakan, pemadaman dilakukan setelah menerima laporan dari masyarakat peduli api pada Kamis malam (26/6). Tim sempat terkepung asap pekat akibat arah angin yang berubah-ubah, namun berhasil melanjutkan penyekatan hingga sore.
Atas hal tersebut Aparat Kepolisian Resor (Polres) Kampar turut menyelidiki dugaan unsur kesengajaan dalam karhutla tersebut.
Kepala Polres Kampar AKBP Mihardi Mirwan mengatakan pihaknya telah menerjunkan 80 personel yang dibagi dalam tiga tim, yakni di wilayah utara, selatan, dan tengah lokasi kebakaran.*
Baca juga: BMKG lakukan modifikasi cuaca di Riau, cegah kebakaran lahan gambut
Baca juga: BNPB mulai operasi modifikasi cuaca di Riau antisipasi karhutla
Pewarta: Bayu Agustari Adha
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.