Kanada tandatangani pakta kunjungan pasukan dengan Filipina

8 hours ago 3

Istanbul (ANTARA) - Kanada pada Minggu (2/11) menjadi negara kelima yang menandatangani perjanjian pertahanan pasukan kunjungan dengan Filipina, yang memungkinkan kedua negara untuk mengerahkan personel militer di wilayah masing-masing dan memperluas kolaborasi pertahanan.

Menteri Pertahanan Filipina Gilbert Teodoro dan Menteri Pertahanan Nasional Kanada David McGuinty menandatangani Perjanjian Status Pasukan Kunjungan (SOVFA) di kota Makati setelah pertemuan bilateral.

Teodoro mengatakan bahwa meski pertukaran informasi dan hubungan antar masyarakat antara kedua negara sudah "kuat", pakta baru itu "akan membuat kekokohan tersebut bertahan lama," menurut media lokal ABS-CBN.

"Di luar perjanjian ini, kami menyadari nilai strategis dalam memperluas kerja sama di bidang-bidang penting seperti keamanan maritim, bantuan kemanusiaan, tanggap bencana, dan kemampuan pertahanan siber," katanya.

Teodoro menambahkan bahwa kedua negara dapat berkontribusi "tidak hanya untuk keamanan individu tetapi juga untuk perdamaian dan stabilitas kolektif di kawasan" melalui bidang-bidang tersebut dan mengatakan kesepakatan itu akan "menolak upaya untuk mendefinisikan ulang norma-norma demi keuntungan egois negara-negara kuat."

McGuinty mengatakan perjanjian tersebut "akan semakin mendekatkan negara kita," seraya menambahkan bahwa perjanjian itu adalah pakta pertahanan pertama Kanada dengan sebuah negara di Asia.

Penandatanganan tersebut dilakukan setelah Kegiatan Kerja Sama Maritim Multilateral (MMCA) baru-baru ini di Laut Filipina Barat yang melibatkan Filipina, AS, Australia, dan untuk pertama kalinya, Selandia Baru.

Perjanjian itu menandai perjanjian kelima bagi Filipina, setelah penandatanganan perjanjian serupa dengan AS pada 1998, Australia pada 2007, Jepang pada 2024, dan Selandia Baru pada April 2025.

Sumber: Anadolu

Baca juga: AS bentuk satgas Filipina untuk perkuat operasi di Laut Cina Selatan

Baca juga: China patroli di dekat pulau yang disengketakan di Laut China Selatan

Penerjemah: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |