Kadin sebut tarif 19 persen AS sudah buat Indonesia kompetitif

4 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengatakan tarif balasan atau resiprokal yang diterapkan oleh Amerika Serikat (AS) terhadap produk Indonesia sebesar 19 persen sudah kompetitif di pasar global.

"19 persen itu sudah kompetitif," kata Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie ditemui usai menghadiri Forbes Global CEO Conference di Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan guna memaksimalkan potensi penguatan daya saing dari tarif yang diterapkan oleh AS, pemerintah perlu memastikan kemudahan perizinan dalam melakukan bisnis di Indonesia, serta memperkuat infrastruktur agar menciptakan rasa nyaman untuk para investor.

Lebih lanjut Anindya mengatakan, supaya ekonomi nasional tumbuh optimal, Indonesia seharusnya tak hanya fokus dalam penguatan belanja pemerintah dan konsumsi domestik saja tetapi turut memacu investasi serta perdagangan.

Selain itu, menurut dia, tarif resiprokal 100 persen yang diterapkan oleh AS terhadap produk China, bisa dimanfaatkan oleh Indonesia dengan memperkuat hilirisasi mineral kritis agar bisa memberikan nilai tambah signifikan terhadap perekonomian.

"Saya ga bisa bilang ini peluang dalam kesempitan, tapi Indonesia punya mineral kritis banyak," katanya.

Anindya menekankan penggunaan sumber daya mineral kritis yang dimiliki Indonesia sebagai cara untuk melakukan negosiasi perdagangan dengan negara lain.

Adapun sumber mineral kritis yang ada di Indonesia yakni nikel, tembaga, kobalt, bauksit, timah dan potensi litium. Untuk nikel, Indonesia memiliki cadangan terbesar di dunia yakni mencapai 48 persen dari total cadangan global, serta cadangan tembaga dengan total mencapai 28 juta ton yang menempatkannya di peringkat ketujuh dunia.

Selanjutnya, cadangan kobalt Indonesia diperkirakan mencapai 600 ribu ton, cadangan bauksit diperkirakan mencapai 1,2 miliar ton, serta Indonesia adalah salah satu produsen timah terbesar di dunia, dengan cadangan mencapai 2,8 juta ton atau sekitar 16 persen dari cadangan global.

Pemerintah Indonesia sudah melakukan negosiasi dengan Pemerintah AS, dan berhasil menurunkan tarif yang semula 32 menjadi 19 persen.

Tarif yang diperoleh Indonesia lebih rendah dibanding negara lain, misalkan Vietnam memperoleh tarif balasan 20 persen, Kanada 35 persen, India 50 persen, dan Brasil 50 persen.

Meski demikian, Pemerintah Indonesia menyatakan negosiasi tarif tersebut belum rampung, dengan kemungkinan bisa membuat tarif yang dikenakan ke produk domestik menjadi lebih rendah.

Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |