Kabapanas/Mentan pastikan harga komoditas cabai mulai melandai

4 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Pangan Nasional (Kabapanas) sekaligus Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memastikan harga cabai secara nasional mulai melandai seiring langkah stabilisasi pemerintah menjelang Natal dan Tahun Baru 2026.

"(Harga) cabai, kemarin yang aku pantau itu cukup baik, bahkan turun," kata Amran dikonfirmasi soal harga cabai yang mengalai kenaikan, ditemui seusai membuka Anugerah Keterbukaan Informasi Publik Kementerian Pertanian 2025, di Jakarta, Senin.

Secara nasional, harga cabai mulai melandai karena musim hujan mempengaruhi panen. Kendati begitu, kenaikan kecil dinilai wajar akibat cuaca dan bencana yang menekan pasokan sementara pada periode tertentu di sejumlah daerah.

"Tetapi karena ada bencana, hujan, kalau cabai naik sedikit masih wajar," ujarnya.

Tren melandainya harga cabai itu dapat dilihat melalui Panel Harga Pangan yang dikelola Badan Pangan Nasional (Bapanas). Yang mana per 21 Desember 2025, semua jenis cabai yang ada dalam monitor Panel Harga Pangan mengalami penurunan harga dibandingkan seminggu sebelumnya di rentang 6 sampai 7 persen.

Untuk cabai merah keriting, rata-rata harga secara nasional di 21 Desember berada di Rp55.734 per kilogram (kg). Harga itu turun 7,82 persen dibandingkan kondisi harga pada seminggu sebelumnya yang masih berada di Rp60.461 per kg.

Sementara, untuk cabai rawit merah per 21 Desember harga berada di rata-rata Rp66.713 per kg. Itu juga telah menurun 6,03 persen dibandingkan seminggu sebelumnya yang masih bercokol di Rp70.996 per kg.

Untuk cabai merah besar, rata-rata harga secara nasional per 21 Desember berada di Rp 49.847 per kg. Angka itu sudah menurun cukup signifikan sebesar 7,61 persen dibandingkan seminggu sebelumnya yang saat itu masih berada di Rp52.554 per kg.

Baca juga: Mentan tegaskan siap berkuat beras-minyak di Aceh sesuai permintaan

Mulai melandainya harga percabaian itu salah satunya merupakan dampak upaya pemerintah menjaga distribusi dari daerah-daerah sentra produksi cabai, termasuk daerah terdampak bencana alam.

Diketahui, salah satu langkah konkret yang dilakukan pemerintah yakni melakukan pengangkutan hasil-hasil panen cabai petani Aceh ke Jakarta dengan memanfaatkan armada udara yang membawa logistik bantuan.

"Petani kita, termasuk cabai, tidak boleh rugi. Mereka harus kita bantu. Hasil jerih payah mereka harus terdistribusikan dengan baik ke daerah konsumen yang membutuhkan pasokan, seperti Jakarta. Ini telah kami lakukan," beber Amran.

Kesiapan produksi cabai dalam negeri tersebut sejalan dengan Proyeksi Neraca Pangan yang disusun Bapanas per Desember 2025. Untuk cabai besar, produksi bulanannya diestimasikan meningkat 22,3 persen di Desember dibandingkan November. Cabai besar di Desember dapat mencapai produksi 127,8 ribu ton, sementara November 104,5 ribu ton.

Untuk produksi cabai rawit di Desember 2025 ini diperkirakan dapat mencapai 108,6 ribu ton. Sementara kebutuhan konsumsi cabai rawit bulanan secara nasional untuk cabai besar dan cabai rawit merah berada di kisaran 76 ribu sampai 78 ribu ton. Dengan begitu, produksi bulanan masih cukup memenuhi kebutuhan konsumsi.

Selain itu, stok cabai besar dan cabai rawit secara nasional sampai akhir tahun 2025 ini juga masih dalam level yang mencukupi. Untuk cabai besar diestimasikan stok sampai akhir tahun di 63,4 ribu ton. Sementara stok sampai akhir tahun cabai rawit berada di kisaran 49,3 ribu ton.

Baca juga: Mentan Amran sebut pejuang pertanian sebagai pahlawan masa kini

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |