Jam tangan mewah bisa menjadi aset investasi

3 months ago 27
Jam mewah dan langka memang tengah menjadi pilihan investasi para HNWI (High Net Worth Individual/individu dengan kekayaan bersih tinggi, Red).

Jakarta (ANTARA) - Jam tangan mewah saat ini tidak sekadar sebagai benda koleksi dan gaya hidup, namun juga telah menjadi aset investasi yang mampu mendatangkan keuntungan ekonomi.

Manajemen Watches Trader Sugeng mengatakan para kolektor gemar menggunakan jam sebagai salah satu aset investasi, karena nilainya menjanjikan, prospektif serta dinamis.

Dia mencontohkan jam Rolex tipe Daytona Platinum Ice Blue Baguette Diamond Dial terus naik harganya, dari 98.600 dolar Amerika Serikat (AS) setara Rp1,6 miliar pada Desember 2024 menjadi 119.500 dolar AS setara Rp1,94 miliar pada Mei 2025, atau melonjak 18,75 persen lebih hanya dalam kurun waktu 5 bulan.

“Jam mewah dan langka memang tengah menjadi pilihan investasi para HNWI (High Net Worth Individual/individu dengan kekayaan bersih tinggi, Red)," ujar dia dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

Secara global, katanya lagi, GlobeNewswire mencatat pasar jam tangan mewah global akan meningkat dari 40,7 miliar dolar AS di tahun 2022 menjadi 63,3 miliar dolar AS di tahun 2032, dengan tingkat pertumbuhan (CAGR) sebesar 4,5 persen per tahun.

Adapun, pasar jam tangan mewah di Indonesia saat ini ditaksir sudah melampaui 6-10 miliar dolar AS setara Rp98,7 triliun-Rp164,5 triliun. Transaksi jam tangan mewah baru dan pre-owned berkisar 600 juta dolar AS atau Rp9,87 triliun per tahun.

Sebagai bandingan dengan aset investasi lainnya, studi dari Knight Frank menyebutkan bahwa harga jam tangan mewah telah melonjak hingga 147 persen pada dalam 1 dekade terakhir, sedangkan mobil antik naik 118 persen dan berlian hanya mencatatkan kenaikan sebesar 13 persen.

"Keuntungan berinvestasi jam tangan mewah bisa melonjak dalam jangka pendek," ujar Sugeng yang juga pakar jam mewah atau luxury watch expert itu.

Hal itu, katanya lagi, bisa terlihat dari Indeks WatchCharts Rolex melonjak 80 persen, mengalahkan S&P 500 yang naik 55 persen dan emas yang hanya 30 persen.

Atas dasar berbagai fakta tersebut, ujarnya pula, Watches Trader, salah satu pelaku bisnis jam tangan mewah dan langka berani berinvestasi besar yang saat ini memiliki pelanggan aktif dari berbagai penjuru benua termasuk Eropa, Asia, Timur Tengah, dan Amerika. .

Menurut dia, saat ini Watches Trader sudah melayani ratusan pelanggan dimana mayoritas (80 persen) klien adalah pria usia 25-50 tahun. Tak hanya dari kalangan generasi ketiga para Crazy Rich Indonesia, klien juga berasal dari kalangan profesional, pebisnis, dan kolektor umum yang memang menggandrungi brand-brand kelas dunia, seperti Rolex, Audemars Piguet, Patek Philippe, Richard Mille, maupun merek mewah seri langka lainnya.

Bagi yang ingin memulai jadi kolektor jam tangan mewah sebagai instrumen investasi, Sugeng membagikan lima tips berikut.

Pertama, pilih jam tangan yang sesuai selera dan budget, terutama buat kamu yang masih pemula.

Kedua, pilih merek dan model yang punya reputasi atau track record bagus, agar harga tetap terjaga saat dijual kembali.

Ketiga, selalu cek kondisi dan kelengkapan karena ini sangat mempengaruhi harga jual.

Keempat, perhatikan dan ikuti terus tren harga pasar, karena jam tangan mewah bisa jadi aset bernilai tinggi bagi kolektor; dan kelima, beli ke sumber terpercaya.

Baca juga: Kini merek jam tangan Rado hadir di Plaza Indonesia, Jakarta

Baca juga: Huawei WATCH Ultimate siap bersaing di pasar jam mewah Indonesia

Pewarta: Subagyo
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |