Jakarta (ANTARA) -
Pihak Kelurahan Kelapa Gading Barat bersama Puskesmas Pembantu dan kader kesehatan mengadakan kegiatan skrining atau pemeriksaan Tuberkulosis (TBC) dari pintu ke pintu warga di RW 04 Kelurahan Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara, pada Kamis.
“Kegiatan ini menyasar seluruh warga di lingkungan tersebut untuk mendeteksi gejala TBC sejak dini,” kata Kasi Kesra Kelurahan Kelapa Gading Barat, Riean Soegianti Lologau di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, skrining dilakukan dengan cara tanya jawab langsung kepada warga mengenai gejala yang dialami, seperti batuk lebih dari dua minggu, demam, penurunan berat badan dan keringat malam hari.
Warga yang terindikasi memiliki gejala TBC dianjurkan untuk melakukan tes dahak menggunakan wadah khusus yang telah disiapkan, kemudian dibawa ke puskesmas untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Baca juga: Warga diimbau segera ke puskesmas jika batuk tak kunjung sembuh
Menurut dia, skrining TBC sangat penting karena bisa membantu mendeteksi penyakit lebih awal, mengurangi penularan, mencegah komplikasi serta meningkatkan peluang kesembuhan pasien.
"Kami berharap kegiatan ini membuat warga lebih peduli dengan kesehatan diri dan lingkungan sekitar," kata dia.
Kegiatan ini melibatkan unsur kelurahan, staf kasi kesra, Puskesmas Pembantu 2 Kelurahan Kelapa Gading Barat, RW, RT, PKK, dasa wisma serta kader TBC.
Menurut dia, tujuan utama dari skrining ini adalah mendeteksi TBC sejak dini sehingga pasien bisa segera mendapatkan pengobatan yang tepat dan penularan kepada orang lain dapat dicegah.
“Kami berharap wilayahnya dapat terbebas dari penyebaran TBC dan warganya semakin sehat,” kata dia.
Baca juga: Rano sebut program Pemprov fokus tuntaskan kasus tuberkulosis
Sebelumnya, Pemerintah Jakarta Utara (Jakut) meningkatkan jumlah skrining kesehatan atau pemeriksaan dalam menangani penyebaran penyakit tuberkulosis atau TBC di daerah setempat.
"Sampai saat ini kami sudah melakukan skrining terhadap 36 ribu warga Jakarta Utara dari target 58.000 orang," kata Asisten Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat Sekko Jakarta Utara adalah Muhammad Andri di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, melalui skrining yang dilakukan saat ini ada 5.942 yang terjangkit penyakit tersebut dan sebanyak 5.185 orang tengah menjalani pengobatan.
"Ada pasien yang memang tidak rutin menjalani pengobatan karena resistensi obat, lupa memakan obat hingga malas serta alasan lainnya yang membuat seseorang gagal berobat sehingga belum dapat sembuh," kata dia.
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.