Jakarta (ANTARA) - Ketum Perkumpulan Besar Woodball Indonesia (PB IWbA) Aang Sunadji mengatakan 13th Asian Cup Woodball Championship 2025 dan Aice 7th Indonesia Open 2025, menjadi momen uji coba untuk menentukan skuad timnas dalam SEA Games Thailand 2025.
Dia menjelaskan, sebanyak 39 atlet yang ikut di ajang Piala Asia itu, tidak hanya berjuang mengharumkan nama bangsa dan negara di depan publik sendiri, tetapi juga berjuang untuk mengamankan tempat guna bergabung ke dalam skuad timnas.
"Jadi mereka perjuangannya dua kali lipat, berjuang untuk negara dan diri sendiri, karena di SEA Games jumlah atlet yang ikut cuma 24 orang," kata Aang di Jakarta, Rabu.
Lebih lanjut dia menjelaskan, dalam SEA Games nanti total 24 atlet yang dikirim akan dibagi menjadi dua untuk mengikuti kategori stroke play dan fairway, sehingga akan terbagi menjadi 12 atlet.
"Jadi atlet itu yang main di stroke play tidak boleh main di fairway, makanya masing-masing idealnya terbagi 12 orang untuk dua kategori pertandingan," ujar dia.
Baca juga: IWbA: Atlet woodball berprestasi mulai merata di Indonesia
Aang yakin, para atlet dalam negeri akan berjuang habis-habisan (all-out) guna memperjuangkan dua hal tersebut.
Sebab, persiapan yang mereka lakukan dalam beberapa bulan terakhir sangat luar biasa, meskipun dukungan dari berbagai pihak masih belum banyak seperti saat ini.
Sementara, sebanyak 219 atlet dari sembilan negara di Asia, akan mengikuti 13Th Asian Cup Woodball Championship 2025, yang diselenggarakan di JSI Resort, Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada 19-22 Agustus.
Sembilan negara yang berpartisipasi, yakni Indonesia, Korea Selatan, Malaysia, Singapura, China, Taiwan, Hongkong, India, dan Iran. Ajang itu untuk pertama kalinya diselenggarakan di Tanah Air.
Selain itu, IWbA juga menyelenggarakan Aice 7Th Indonesia Open 2025, di tempat yang sama, pada 22-24 Agustus.
Baca juga: 219 atlet ikuti 13Th Asian Cup Woodball Championship 2025 di Indonesia
Agenda itu merupakan kerja sama pengurus dengan salah satu produsen makanan atau es krim yang selama ini mendukung perjuangan atlet Indonesia.
Turnamen itu diikuti secara terbuka oleh atlet dalam maupun luar negeri dari berbagai klub woodball.
Woodball adalah olahraga yang mirip golf, tapi dimainkan dengan tongkat khusus (mallet) untuk memukul bola kayu melewati gawang (gate) yang terbuat dari dua tiang kecil, bukan memasukkan bola ke lubang.
Olahraga ini berasal dari Taiwan pada tahun 1990-an, diciptakan oleh Weng Ming-hui dan Kuang-chu Young. Woodball bisa dimainkan di lapangan rumput, pantai, atau bahkan dalam ruangan, dan ada dua jenis permainan utamanya:
Stroke play, yakni pemenang ditentukan dari jumlah pukulan paling sedikit untuk menyelesaikan semua lintasan. Sedangkan fairway, fokus pada jarak dan kecepatan permainan di setiap lintasan.
Baca juga: Ketum PB IWbA: Kami fokus tingkatkan kualitas atlet lewat turnamen
Pewarta: Donny Aditra
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.