Italia bersedia bahas sanksi terhadap menteri-menteri ekstremis Israel

3 hours ago 3

Istanbul (ANTARA) - Italia pada Rabu menyatakan kesediaannya "untuk membahas sanksi terhadap menteri-menteri ekstremis Israel" selama pertemuan mereka dengan para komisaris Eropa, menurut kantor berita ANSA.

Mereka juga menegaskan kembali dukungan terhadap solusi dua negara dan penerapan sanksi terhadap pemukim Israel yang melakukan tindak kekerasan.

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Kaja Kallas pada Rabu mengumumkan rencana untuk menurunkan hubungan perdagangan dengan Israel dan memberikan sanksi kepada para pejabat tinggi karena pelanggaran hak asasi manusia di Jalur Gaza.

Pengumuman tersebut menandai perubahan besar dalam pendekatan blok tersebut terhadap Tel Aviv.

Maros Sefcovic, komisaris Eropa untuk perdagangan dan keamanan ekonomi, mengatakan usulan tersebut menargetkan ketentuan utama Perjanjian Euro-Mediterania, termasuk pergerakan bebas barang, jasa, pengadaan publik, ketentuan tentang persaingan, dan kekayaan intelektual.

"Dalam praktiknya, ini berarti impor dari Israel ke Uni Eropa akan kehilangan akses istimewa ke pasar Uni Eropa."

"Dan barang-barang ini akan dikenakan bea masuk pada tingkat yang sama dengan negara ketiga mana pun yang tidak memiliki perjanjian perdagangan bebas dengan Uni Eropa," ujarnya dalam konferensi pers di Brussels.

Komisi tersebut juga mengumumkan sanksi terhadap kelompok perlawanan Palestina Hamas, menteri kabinet ekstremis pemerintah Israel, dan pemukim yang melakukan tindak kekerasan.

Dewan Eropa perlu menyetujui keputusan tersebut dengan suara bulat.

Sumber: Anadolu

Baca juga: Slovenia dukung rencana Uni Eropa jatuhkan sanksi pada Israel

Baca juga: Presiden Dewan Eropa sambut baik usulan sanksi terhadap Israel

Baca juga: Mitra koalisi Jerman desak pemerintah buka jalan sanksi EU ke Israel

Penerjemah: Katriana
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |