Jakarta (ANTARA) - Pihak Istana Kepresidenan menyampaikan rasa duka cita mendalam atas gugurnya dua prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam perayaan HUT ke-80 TNI di Jakarta, Minggu (5/10).
“Ya, tentunya kita semua pasti berbelasungkawa atas meninggalnya dua prajurit yang gugur dalam perayaan HUT TNI kemarin,” ujar Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu.
Ia menyatakan, peristiwa tersebut menjadi pengingat bahwa menjadi prajurit TNI bukan sekadar profesi, melainkan bentuk pengabdian yang sarat dengan risiko.
Istana juga mengajak seluruh masyarakat untuk memberikan dukungan dan penghargaan setinggi-tingginya kepada para prajurit yang dengan tulus mengabdi untuk menjaga kedaulatan dan keselamatan bangsa.
“Oleh karena itulah, kita semua berkewajiban untuk mendukung dan men-support sepenuhnya tentara nasional kita,” katanya.
Menjelang perayaan puncak HUT Ke-80 TNI, dua prajurit TNI dilaporkan gugur dalam insiden terpisah. Pada Kamis (2/10), Praka Marinir Zaenal Mutaqim dari TNI AL meninggal dunia usai mengalami kecelakaan saat prosesi terjun payung dalam parade armada laut di Teluk Jakarta.
Dua hari kemudian, Sabtu (4/10), Pratu Johari Alfarizi, prajurit Kostrad, wafat setelah terjatuh dari atas tank yang tengah dipindahkan untuk persiapan acara di Monas.
Kedua insiden tersebut terjadi dalam rangkaian kegiatan menjelang peringatan HUT ke-80 TNI di Jakarta.
Baca juga: Dua prajurit gugur saat persiapan HUT TNI dapat kenaikan pangkat
Baca juga: TNI evaluasi acara HUT pasca dua prajurit meninggal dunia
Pewarta: Andi Firdaus, Fathur Rochman
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.