New York (ANTARA) - Wakil Menteri Luar Negeri urusan Hukum dan Hubungan Internasional Iran, Kazem Gharibabadi, mengatakan bahwa negaranya telah menyetujui kunjungan tim teknis dari Badan Energi Atom Internasional (IAEA) dalam beberapa pekan mendatang.
Gharibabadi, Rabu, menyampaikan bahwa Iran akan menerima kunjungan tim teknis dari badan nuklir PBB itu guna membahas "mekanisme baru" terkait hubungan antara IAEA dan Teheran.
“Delegasi itu akan datang ke Iran untuk membahas mekanismenya, bukan untuk mengunjungi fasilitas (nuklir),” katanya kepada wartawan saat kunjungan ke New York.
Ia menambahkan, penting bagi Iran dan IAEA untuk mendiskusikan bagaimana menjalankan komitmen yang ada dalam situasi yang baru.
Gharibabadi menegaskan bahwa Iran akan terus mempertahankan haknya dalam pengayaan uranium, dan bahwa kebijakan pengayaan akan tetap disesuaikan dengan kebutuhan nasional.
Ia juga menekankan bahwa Iran harus memiliki kapasitas untuk melakukan segala hal yang diperlukan.
Ia memperingatkan tiga negara Eropa yang tergabung dalam kesepakatan nuklir 2015 atau JCPOA agar tidak mengaktifkan mekanisme snapback (mekanisme yang memungkin Iran kembali memperoleh sanksi) yang berpotensi mengembalikan sanksi terhadap Iran.
Gharibabadi memperingatkan bahwa jika mekanisme tersebut diaktifkan, Iran dapat mempertimbangkan untuk keluar dari Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT).
Sumber: IRNA
Baca juga: Iran bahas program nuklir dan sanksi Barat dengan China dan Rusia
Baca juga: Iran mengatakan upaya mengakhiri program nuklirnya sebagai "ilusi"
Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































