Jakarta (ANTARA) - Presiden Prabowo Subianto resmi melantik Ferry Joko Juliantono sebagai Menteri Koperasi dan UKM (Kemenkop) dalam Kabinet Merah Putih di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (8/9). Ferry yang sebelumnya menjabat Wakil Menteri Koperasi itu menggantikan Budi Arie Setiadi.
Pelantikan Ferry dilakukan bersamaan dengan empat menteri baru lainnya, termasuk Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan dan Mukhtaruddin sebagai Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia.
Ferry Joko Juliantono lahir di Jakarta pada 27 Juli 1967. Sejak muda, ia menempuh pendidikan di SDN Duren Tiga 07 Pagi, kemudian melanjutkan ke SMP Sumbangsih Jakarta dan SMA Mahardhika Surabaya, sebelum melanjutkan ke Universitas Padjadjaran (Unpad) dan meraih gelar Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi pada 1993. Ia kemudian menamatkan pendidikan Magister Hubungan Internasional dengan kekhususan Ekonomi Politik Internasional di Universitas Indonesia pada 2006.
Sejak era reformasi, Ferry dikenal sebagai aktivis dan organisatoris. Ia pernah menjabat Sekretaris Jenderal Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (2000–2006) dan sempat menjadi tahanan politik pada 2008 akibat memimpin aksi demonstrasi menolak kenaikan harga BBM di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Baca juga: Pelaku usaha minta Menkop baru percepat transformasi pacu daya saing
Dalam bidang organisasi, Ferry dipercaya sebagai Ketua Umum Dewan Tani Indonesia sejak 2005, Wakil Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) sejak 2019, hingga Sekjen Syarikat Islam periode 2021–2026. Ia juga terpilih sebagai Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Padjadjaran (IKA Unpad) periode 2024–2028.
Selain aktif di berbagai organisasi, Ferry juga berpengalaman di dunia usaha dan pemerintahan. Karier awalnya dimulai sebagai auditor keuangan di proyek kerja sama USAID pada 1991. Ia kemudian menjadi konsultan pengembangan industri kecil, hingga menjabat Komisaris PT Pertamina Patra Niaga.
Nama Ferry semakin dikenal publik setelah dilantik menjadi Wakil Menteri Koperasi dan UKM pada 21 Oktober 2024. Dalam posisinya, ia mendorong rebranding kelembagaan koperasi serta digitalisasi, salah satunya melalui aplikasi diPasar yang memudahkan masyarakat bertransaksi langsung dengan pedagang pasar.
Baca juga: Menkop baru diharapkan tumbuhkan proaktif anggota Kopdes Merah Putih
Kini, dengan mandat baru sebagai Menteri Koperasi ke-13, Ferry menyatakan akan segera merealisasikan program Kooperasi Desa/Kelurahan Merah Putih sebagai salah satu agenda unggulan Presiden Prabowo. Program tersebut ditargetkan menggerakkan sekitar 80 ribu koperasi desa dengan dukungan anggaran Rp16 triliun.
“Mulai besok, kami akan bergerak secepat mungkin untuk kegiatan, khususnya Kooperasi Desa/Kelurahan Merah Putih dan juga koperasi secara umumnya,” kata Ferry usai pelantikan.
Ia juga menegaskan pentingnya kesinambungan program dengan melanjutkan agenda yang telah dirintis oleh pendahulunya, Budi Arie Setiadi. “Tentunya, tadi kami sempat di-briefing sebentar oleh Presiden untuk secepat mungkin bekerja. Karena sebelumnya saya menjadi Wakil Menkop, tentu akan melanjutkan apa yang sudah kami lakukan bersama Pak Budi Arie,” ujarnya.
Lewat pengalaman panjang sebagai aktivis, organisatoris, dan birokrat, Ferry Juliantono diharapkan mampu memperkuat peran koperasi sebagai garda depan perekonomian rakyat Indonesia.
Baca juga: Menkop Ferry fokus jalankan program Kooperasi Desa Rp16 Triliun
Pewarta: Raihan Fadilah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.