Jakarta (ANTARA) - Warna urine dapat menjadi indikator penting dalam menilai kondisi kesehatan seseorang. Perubahan warna urine bisa mencerminkan berbagai kondisi, mulai dari tingkat hidrasi hingga adanya gangguan medis serius.
Warna yang jernih biasanya menunjukkan tubuh yang terhidrasi dengan baik, sedangkan warna yang lebih gelap bisa menjadi tanda dehidrasi atau masalah kesehatan lainnya. Memahami arti dari setiap perubahan warna urine dapat membantu dalam deteksi dini berbagai penyakit.
Kesadaran terhadap warna urine memungkinkan seseorang untuk lebih waspada terhadap kondisi tubuhnya dan segera mencari pertolongan medis jika diperlukan. Dengan demikian, berikut adalah penjelasannya.
Baca juga: Ciri ginjal sehat dan ginjal yang sakit menurut dokter
Warna urine normal
Urine yang sehat umumnya berwarna kuning pucat hingga kuning keemasan. Warna ini berasal dari pigmen urokrom yang dihasilkan tubuh sebagai hasil pemecahan hemoglobin. Urokrom merupakan zat alami yang memberi warna khas pada urine, dan keberadaannya menunjukkan proses metabolisme yang normal dalam tubuh.
Tingkat hidrasi sangat mempengaruhi intensitas warna urine. Semakin banyak cairan yang dikonsumsi, semakin pucat warna urine karena pigmen menjadi lebih encer. Sebaliknya, jika tubuh kekurangan cairan, warna urine akan tampak lebih pekat atau gelap, yang bisa menjadi tanda awal dehidrasi.
Warna urine abnormal dan artinya
Perubahan warna urine dapat mengindikasikan berbagai kondisi kesehatan:
1. Kuning gelap atau oranye
Menandakan dehidrasi atau efek samping dari konsumsi vitamin B kompleks dan obat-obatan tertentu seperti rifampin.
2. Merah atau merah muda
Dapat disebabkan oleh keberadaan darah dalam urine (hematuria), konsumsi makanan seperti bit, atau efek samping obat-obatan tertentu.
Baca juga: Pantau warna urin untuk tahu masalah penyakit di tubuh
3. Cokelat tua
Bisa menjadi tanda masalah pada hati atau ginjal, seperti hepatitis atau sirosis, serta efek samping dari obat-obatan tertentu.
4. Hijau atau biru
Meskipun jarang, warna ini dapat muncul akibat konsumsi makanan atau obat-obatan tertentu, atau infeksi saluran kemih.
5. Keruh atau putih susu
Menunjukkan kemungkinan infeksi saluran kemih atau adanya batu ginjal.
Kapan harus berkonsultasi dengan dokter?
Jika perubahan warna urine disertai dengan gejala lain seperti nyeri saat buang air kecil, demam, atau perubahan frekuensi buang air kecil, sebaiknya segera konsultasikan dengan tenaga medis. Deteksi dini dapat membantu dalam penanganan lebih cepat dan efektif terhadap kondisi yang mendasarinya.
Memperhatikan warna urine adalah langkah sederhana namun penting dalam memantau kesehatan tubuh. Dengan memahami arti dari setiap perubahan warna, kita dapat lebih waspada dan proaktif dalam menjaga kesehatan.
Baca juga: Warna urin kemerahan? Waspada gagal ginjal
Baca juga: Ahli urologi bagikan tips seimbangkan pH urin secara alami
Pewarta: M. Hilal Eka Saputra Harahap
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025