Ini film dan kekayaan intelektual Indonesia di Festival Film Cannes

3 hours ago 3

Cannes, Prancis (ANTARA) - Total 14 proyek film dan kekayaan intelektual (IP) dari Indonesia mencuri perhatian dunia perfilman internasional lewat partisipasi mereka yang signifikan dalam Festival Film Cannes 2025.

Dilansir dari siaran pers bertajuk "Diplomasi budaya Sinema Indonesia untuk Cannes International Film Festival", Senin, sorotan pertama tertuju pada film ko-produksi ambisius berjudul "Renoir".

Film yang melibatkan kolaborasi antara Jepang, Indonesia, Prancis, Filipina, dan Singapura tersebut berhasil menembus program kompetisi utama dan akan bersaing ketat untuk meraih Palme d’Or, penghargaan paling prestisius di Festival Film Cannes.

Baca juga: JAFF "unjuk gigi" di Cannes, bawa proyek unggulan ke pasar film global

Selain itu, film "Pangku" turut mengharumkan nama Indonesia dengan terpilih mengikuti program Hong Kong Asia Film Financing Forum (HAF) Goes to Cannes. Partisipasi film debut aktor Reza Rahadian menjadi sutradara itu memberikan kesempatan emas bagi proyek film untuk mendapatkan dukungan pendanaan dan berjejaring dengan para profesional film internasional.

Sejumlah film Indonesia lainnya dipasarkan melalui pasar film global yang menjadi bagian dari Festival Film Cannes 2025, Marche du Film. Film-film tersebut meliputi "Jumbo", yang pemasarannya ditangani oleh Magic Fair (Amerika Serikat), film horor "Sleep No More" yang dipasarkan oleh Showbox (Korea Selatan), serta film-film menarik lainnya seperti "Mortician", "Ikatan Darah", dan "Timur."

Baca juga: Indonesia kenalkan karya sineas dalam negeri di Festival Film Cannes

Kerja sama internasional juga menjadi fokus dalam partisipasi Indonesia kali ini. Film "Legenda Kelam Malin Kundang", "Sijjin", serta "Rangga & Cinta" dipasarkan dan menjalin kemitraan strategis dengan rumah produksi terkemuka asal Korea Selatan, Barunson E&A. Kolaborasi itu diharapkan dapat membuka peluang distribusi yang lebih luas dan meningkatkan visibilitas film-film Indonesia di pasar Asia.

Tidak hanya proyek film yang menjadi daya tarik, kekayaan intelektual Indonesia juga mendapatkan panggung di Cannes, Prancis. Sutradara dan produser berbakat, Razka Robby Ertanto, turut berpartisipasi dalam program Producers Network Marche du Film, membawa serta proyek "Film tentang Rose Pandanwangi".

Lebih lanjut, potensi adaptasi komik Indonesia ke layar lebar juga menjadi perhatian lewat program "Asian IP Adaptation: Intro Talk & Pitching Session" yang diinisiasi oleh JAFF Market dan VIPO.

Baca juga: Film di hari keenam Festival Film Cannes, ada karya Wes Anderson

Dalam sesi itu, tiga judul komik yaitu "Jitu", "Locust", dan "Bandits of Batavia", dipresentasikan kepada para produser dan investor internasional, guna membuka peluang baru bagi pengembangan IP Indonesia di industri hiburan global.

Partisipasi aktif Indonesia di Festival Film Cannes 2025 tidak hanya menjadi ajang promosi, tetapi juga menjadi momentum penting untuk memperkuat posisi industri perfilman dan kekayaan intelektual Indonesia di peta sinema dunia.

Baca juga: Jakarta inisiasi "Film Commission" pertama di Indonesia

Baca juga: Menbud beri dukungan bagi insan film ke festival Cannes

List Proyek Film dan Kekayaan Intelektual Indonesia di Marche du Film & Cannes Film Festival 2025

1. Renoir (film ko-produksi Jepang, Indonesia, Prancis, Filipina dan Singapura, berkompetisi untuk memperebutkan Palme d’Or).

2. Pangku (mengikuti program Hong Kong Asia Film Financing Forum (HAF) Goes to Cannes).

3. Jumbo (dipasarkan oleh Magic Fair, Amerika Serikat).

4. Sleep No More (dipasarkan oleh Showbox, Korea Selatan).

5. Mortician (dipasarkan di Marche du Film).

6. Ikatan Darah (dipasarkan di Marche du Film).

7. Timur (dipasarkan di Marche du Film).

8. Legenda Kelam Malin Kundang (dipasarkan dan bekerja sama dengan Barunson E&A, Korea Selatan).

9. Sijjin (dipasarkan dan bekerja sama dengan Barunson E&A, Korea Selatan).

10. Rangga & Cinta (dipasarkan dan bekerja sama dengan Barunson E&A, Korea Selatan).

11. Film tentang Rose Pandanwangi (Sutradara & Produser Razka Robby Ertanto ikut dalam program Producers Network Marche du Film).

12. Komik Jitu (dipresentasikan dalam program Asian IP Adaptation: Intro Talk & Pitching Session oleh JAFF Market & VIPO).

13. Komik Locust (dipresentasikan dalam program Asian IP Adaptation: Intro Talk & Pitching Session oleh JAFF Market & VIPO).

14. Komik Bandits of Batavia (dipresentasikan dalam program Asian IP Adaptation: Intro Talk & Pitching Session oleh JAFF Market & VIPO).

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |