Jakarta (ANTARA) - Indonesia meraih peringkat kedua kejuaraan karate South East Asian Karate Federation (SEAKF) Championship 2025 yang berlangsung di Brunei Darussalam dengan perolehan 11 medali emas, 9 perak, dan 24 perunggu.
Berdasarkan laporan perolehan medali melalui laman SEAKF yang dipantau di Jakarta, Kamis, Indonesia menambah dua perak dan empat perunggu pada hari terakhir kejuaraan sehingga total mengoleksi sebanyak 44 medali.
Tim Merah Putih harus puas di posisi runner-up setelah Vietnam yang keluar sebagai juara dengan perolehan 28 emas, 31 perak, dan 17 perunggu. Indonesia mengungguli tujuh negara lainnya yaitu Thailand yang merebut 8 emas, Malaysia 6 emas, Filipina 1 emas, Brunei Darussalam 1 emas.
Sedangkan, Kamboja, Singapura, dan Laos tidak mengantongi satu pun medali emas.
Baca juga: Indonesia sementara tempati peringkat kedua SEAKF Championship
Baca juga: Indonesia tambah empat emas di SEAKF 2025
Indonesia yang mengirim 53 atlet karate kategori kadet, junior, dan U-21 untuk bersaing dalam kejuaraan Asia Tenggara itu mengumpulkan 11 emas yang disumbangkan Samenthiro Reyva Imelda di kelas U-21 kumite putri 68+ kg, Tiara Sandi Almahyra di kelas U-21 kumite putri -68 kg, Dwi Amanda Reygista di kelas U-21 kumite putri -50 kg.
Putri Salurante Zaskia di kelas cadet kata putri, Muhammad Imam di kelas U-21 -60 Kg putra, Teguh Setya Yudha yang turun di kelas kumite cadet -63 Kg putra, Astawa Setiabudi I Komang di kelas U-21 kumite putra -75 kg,
Selain itu, Elbert Setiabudi Christoper meraih dua medali emas di kelas U-21 kata putra dan kelas senior kata putra, Malvian Dwi Aprilio di kelas junior kata putra, Felicx Parlindungan Sinaga di kelas kadet kumite putra -52 kg.
Perolehan medali Indonesia meningkat dibandingkan pada ajang SEAKF edisi 2024 yang digelar di Bangkok, Thailand, dengan 10 medali emas, 8 perak, dan 13 perunggu serta menempati peringkat ketiga secara keseluruhan.
Baca juga: Forki kirim 53 karateka muda Indonesia ke SEAKF 2025
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.