Indonesia menegaskan komitmen keberlanjutan perdagangan di APEC MRT

3 hours ago 2
Indonesia siap untuk terus bekerja sama dengan seluruh mitra dalam mewujudkan visi bersama, yaitu perdagangan yang berkelanjutan dan berkeadilan.

Jakarta (ANTARA) - Menteri Perdagangan (Mendag) RI Budi Santoso menegaskan komitmen Indonesia dalam memperkuat agenda keberlanjutan di bidang perdagangan dalam Sesi III Pertemuan Para Menteri Perdagangan Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC Ministers Responsible for Trade/APEC MRT) 2025, di Jeju, Korea Selatan, pada Jumat (16/5).

Ia menekankan, agenda keberlanjutan tetap menjadi sarana pemersatu ekonomi di kawasan. Untuk mewujudkan visi perdagangan yang berkelanjutan dan berkeadilan, Indonesia siap untuk terus bekerja sama dan berkolaborasi dengan seluruh mitra perdagangan di kawasan.

"Indonesia siap untuk terus bekerja sama dengan seluruh mitra dalam mewujudkan visi bersama, yaitu perdagangan yang berkelanjutan dan berkeadilan," kata Budi dalam keterangan, di Jakarta, Minggu.

Mendag berharap, upaya perdagangan berkelanjutan tidak menjadi hambatan terselubung yang merugikan ekonomi berkembang.

Ia pun menyerukan dialog yang terbuka, transparan, dan inklusif untuk menghindari potensi proteksionisme modern yang tidak diinginkan. Untuk itu, penguatan kapasitas para pemangku kepentingan menjadi elemen yang sangat penting.

Perdagangan berkelanjutan menjadi salah satu solusi yang diusung bersama, terlebih saat dunia ada di persimpangan yang menentukan. Perubahan iklim, fragmentasi geopolitik, dan ketimpangan sosial yang semakin tajam memberikan tekanan nyata terhadap tatanan ekonomi global.

Krisis yang saling berkaitan ini menuntut komitmen bersama, semangat kolaborasi, serta inovasi yang berkelanjutan.

Lebih lanjut, Indonesia telah mencapai kemajuan dalam tata kelola lingkungan hidup. Hingga Desember 2024, Indonesia telah melakukan restorasi lahan gambut seluas 1,6 juta hektare di luas konsensi dan rehabilitasi mangrove sebanyak 150.000 hektare.

Selain itu, Indonesia telah melakukan inovasi dan pengembangan dalam melindungi lingkungan hidup dan mempromosikan pembangunan berkelanjutan.

Di antaranya dengan meluncurkan Bursa Karbon Nasional pertama di bawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 2023 yang menyediakan insentif berbasis pasar bagi upaya penurunan emisi.

Indonesia juga terus mempercepat pengembangan ekosistem kendaraan listrik dengan target pembangunan lebih dari 32.000 stasiun pengisian daya kendaraan listrik (electric vehicle/EV) pada 2030 dan saat ini tercatat lebih dari 3.300 stasiun telah beroperasi.

"Indonesia percaya, keberlanjutan dan perdagangan harus saling mendukung. Kebijakan lingkungan yang diterapkan dengan tepat dapat menjadi katalis inovasi, mendorong ketangguhan ekonomi, serta membuka peluang baru dalam rantai pasok global," kata Budi pula.

Baca juga: Anggota APEC kedepankan isu keberlanjutan dan inklusivitas 2023

Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |