Indonesia gencarkan diplomasi investasi dalam forum APEC IEG2

2 weeks ago 10

Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) gencar melakukan diplomasi investasi dalam Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) Second Investment Experts’ Group (IEG2) 2025 di Incheon, Korea Selatan.

“Hal ini akan membantu Indonesia menciptakan iklim investasi yang sehat dan berkelanjutan guna mendukung tujuan pembangunan ekonomi kita,” kata Deputi Bidang Kerja Sama Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM Tirta Nugraha Mursitama, dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.

Dalam Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) kali ini, Indonesia memberikan kontribusi penting pada dua agenda utama selama pertemuan.

Pertama, Indonesia bersama dengan Australia mempresentasikan progres penyusunan Phase IV of the APEC Investment Commitment Handbook Project yang bertujuan untuk memperkuat pemahaman para pejabat pemerintah tentang kewajiban dalam perjanjian investasi internasional.

Baca juga: Di forum bilateral APEC, Indonesia komitmen berdayakan perempuan

Kemudian, memberikan panduan mitigasi risiko ketidakpatuhan yang dapat berdampak pada iklim investasi nasional.

Kedua, delegasi Indonesia aktif dalam intervensi pada agenda World Trade Organization (WTO) Investment Facilitation for Development Agreement (IFDA), sekaligus mempromosikan pelaksanaan Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2025 yang menonjolkan komitmen Indonesia terhadap investasi berkelanjutan.

Selain itu, Tirta mengatakan keterlibatan Indonesia dalam forum APEC IEG2, merupakan penguatan diplomasi investasi dengan negara-negara di kawasan Asia Pasifik.

“Yang tidak hanya meningkatkan posisi dalam agenda investasi global, tetapi juga membuka peluang kolaborasi yang lebih luas dalam mendukung pembangunan berkelanjutan,” ujarnya.

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |